Pemkot Kediri belajar ke Kota Bandung terkait pengelolaan zakat

Bandung.merdeka.com - Rombongan Pemerintah Kota Kediri yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah datang ke Kota Bandung. Mereka ingin mempelajari pengelolaan zakat di Kota Bandung yang dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung.

Rombongan tersebut diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial didampingi Ketua Baznas Kota Bandung Maman Abdurrahman.

Lilik menyampaikan secara langsung bahwa ia dan jajarannya ingin mempelajari tentang pengelolaan Baznas di Kota Bandung. Pasalnya, Bandung dikenal sukses meningkatkan pendapatan zakat melalui gerakan Ayo Bayar Zakat.

“Sebagai sesama pimpinan daerah, kami ingin belajar ke Bandung tentang pengelolaan Baznas,” ujar Lilik.

Oded menyambut rombongan dengan tangan terbuka bersama Baznas Kota Bandung dan Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan. Ia dengan senang hari menerima siapapun yang ingin bekerja sama maupun belajar demi kemajuan masyarakat di wilayah masing-masing.

Oded menyampaikan, pemerintah kota banyak melakukan inovasi sosial, salah satunya di bidang zakat. Langkah yang dilakukan pemerintah kota adalah dengan melakukan intervensi regulasi melalui berbagai instrumen.

Pemerintah Kota Bandung mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Bandung tentang berbagai program seperti Gerakan Ayo Bayar Zakat, Instruksi Wali Kota Bandung tentang Pelaksanaan Zakat Profesi, Infaq dan Shadaqah bagi ASN Kota Bandung, serta Surat Edaran Sekretaris Daerah tentang Pelaksanaan Zakat Profesi bagi ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

“Dulu sebelum ada regulasi itu pendapatan Baznas hanya Rp400 juta setiap bulan. Sekarang setelah dikeluarkannya regulasi, rata-rata pendapatan zakat bisa mencapai Rp2 miliar tiap bulan,” kata Oded.

Pemkot Bandung lanjut Oded juga telah meluncurkan aplikasi Ayo Bayar Zakat yang bisa mempermudah warga membayarkan kewajibannya. Di aplikasi tersebut, orang bisa menghitung kewajiban zakatnya, hingga menyalurkan dana zakat ke lembaga amil zakat manapun yang diinginkan.

Selain melalui Baznas, ada pula program pemerintah bernama RW Mandiri. Program yang digagas Wakil Wali Kota Bandung itu menganjurkan masyarakat untuk memberikan infaq dan shadaqah di masjid terdekat yang lalu dikelola oleh RW.

“Program ini cukup sukses. Kini di tiap RW ada yang infaq dan shadaqahnya mencapai 150 juta setahun. Alhamdulillah sudah ada 100 RW yang bergerak menjalankan program ini,” ujar Oded.