Kota Bandung akan punya Taman Asia Afrika di Kiaracondong
Taman Asia Afrika
Bandung.merdeka.com - Kota Bandung akan segera memiliki taman baru lagi. Taman bernama Taman Asia Asia Afrika ini mulai dibangun di kawasan Jalan Kiaracondong.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) sebagai tanda dimulainya pembangunan taman. Taman tersebut didedikasikan kepada sejarah yang pernah tertoreh pada tahun 1955.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, bahwa dirinya mendapatkan permintaan dari negara-negara Asia dan Afrika agar memiliki tempat yang merepresentasikan sejarah Konferensi Asia Afrika selain Gedung Merdeka.
"Saya putuskan taman di sini bukan sekadar taman dan hutan kota, tapi punya tema sejarah namanya Taman Asia Afrika," ujar Emil di Jalan Kiaracondong, Jumat (3/11).
Taman tersebut akan dibangun seluas 2,6 hektar.
Luasan tersebut merupakan kewajiban pembangunan Ruang Terbuka Hijau di atas lahan seluas 13 hektar milik Pemerintah Kota Bandung yang akan dibangun kemudian hari.
Di taman tersebut, selain akan menjadi ruang rekreasi dan edukasi, ada juga fungsi untuk penahan banjir
"Jadi tidak hanya estetika tapi untuk memastikan menjadi serapan saat hujan, jadi saluran-saluran kita arahkan ke sini dengan teknologi filter air," ucapnya.
Adapun pengerjaan taman tersebut diperkirakan akan memakan waktu 5-6 bulan. Pembangunan infrastruktur di lokasi tersebut dilakukan oleh pihak swasta dengan mekanisme kerja sama investasi. Keberadaan Taman Asia Afrika akan menjadi bagian dalam proyek komersial yang dikembangkan oleh Kiara Arta Park (PT Mega Chandra Purabuana)
Kini, pemerintah kota telah membentuk perusahaan daerah yang akan mengelola aset-aset kota, yakni Bandung Infra Investama. Instrumen tersebut dinilai akan lebih memberi keuntungan kepada pemerintah.
Pengelolaan sisa lahan di Jalan Kiaracondong itu juga akan langsung dikerjasamakan dengan PT. BII. Berbagai infrastruktur akan dibangun, bentuknya bisa berupa zona ekonomi atau hunian, sesuai dengan kebutuhan.
"Kalau hunian, dari 100%, ada 20% harus untuk pasar menengah bawah," pungkasnya.
Tag Terkait
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Kepengurusan IESPA 2021-2026 Baru Siap Dorong Jutaan Gamers Jawa Barat
SimpleDesa dari SVN di KBB Beri Kemudahan Bagi Kepala Desa
Segudang Manfaat Elok Terasa di Desa Wisata Stone Garden
Tahun Ini, Sertifikasi Gratis TKDN dari Kemenprin Telah Lampaui Target
Jelang KTT G20 2022, Sebuah Dialog Digelar Guna Membangun Kolaborasi
384 Pembalap Ramaikan Teras Caf 1st Series di Lembang
Karier.mu dan Kartu Prakerja Bantu Asah Kompetensi Diri
Donatur Loyal Rumah Zakat Bisa Dapat Happiness Card, Ini Keuntungannya