Peneliti: Door to door lebih efektif menangkan Pilkada dibandingkan kampanye terbuka

Oleh Mohammad Taufik pada 21 Oktober 2017, 16:40 WIB

Bandung.merdeka.com - Efektivitas strategi kampanye peserta pilkada menjadi kunci sukses untuk memperoleh suara pemilih. Strategi kampanye door to door dinilai ebih efektif untuk menarik simpati masyarakat ketimbang kampanye terbuka.

Hal itu merupakan salah satu poin dari hasil penelitian Deni Nurdyana Hadimin saat mempertahankan disertasinya dengan judul 'Strategi Pemenangan Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus Kemenangan Ridwan Kamil-Oded M. Danial Pada Pilkada Kota Bandung 2013)'.

Dalam disertasinya, Deni yang merupakan Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung ini meneliti mengenai Strategi Pemenangan Ridwan Kamil dan Oded saat Pilkada 2013 lalu. Menurutnya, sosialisasi dan kampanye secara langsung ke masyarakat menjadi kunci utama yang berhasil diungkapnya lewat penelitian doktornya.

"Sistem door to door sangat efektif. Popularitas dikenal tapi elektabilitas enggak ada tetap susah. Salah satu cara menaikkan elektabilitas adalah mendatangi masyarakat satu satu. Jadi warga merasa ini calon datang, diajak diskusi," ujar Deni, seusai sidang ujian promosi gelar Doktor Bidang Ilmu Politik, di Gedung Pascasarjana Unpad, Jumat (20/10).

Deni mengungkapkan, penelitiannya itu didasari tentang Ridwan-Oded yang saat pilkada digelar merupakan pasangan dengan belum terlalu dikenal masyarakat. Selain tu juga dari sisi dukungan finansial tidak terlalu besar, serta pengalaman minim. Sementara di sisi lain, pasangan Ridwan Kamil - Oded harus melawan tujuh pasangan lain, dimana dua pasangan diantaranya merupakan petahana.

"Hasil audit KPU (pasangan Ridwan-Oded) hanya mengeluarkan anggaran Rp 2,6 milar, sementara yang lain rata-rata di atas Rp 8 miliar. Artinya kondisi itu mementahkan prediksi, orang punya duit gede belum tentu terpilih dalam pilkada," katanya.

Selain itu dari hasil penelitiannya lanjut Deni, dukungan media sosial juga menjadi faktor kemenangan pasangan Ridwan - Oded. Melalui media sosial ini untuk membidik sekitar 40 persen penduduk Kota Bandung pengguna media sosial yang berusia kurang dari 40 tahun.

"Cara ini menjadi strategi yang jitu untuk menarik swing voter. Sebanyak 33,8 persen swing voter yang belum memilih akhirnya 21,78 persen di antaranya memberikan pilihan kepada Ridwan-Oded. Ini sesuatu yang aneh terjadi dalam pilkada. Enggak mungkin angka segitu ke satu calon," ucapnya

Dari hasil penelitiannya tersebut, Deni menilai strategi tersebut masih relevan untuk digunakan para kandidat dalam meningkatkan popularitas dan elektabilitas untuk memenangkan Pilwalkot Bandung 2018 mendatang.

"Jadi dapat disimpulkan bahwa kunci suksesnya adalah tim sukses yang efektif dan efisien. Kedua mainkan media sosial yang efektif 24 jam juga kampanye door to door," katanya.