Fasilitasi ojek pangkalan, Pemkot Bandung segera hadirkan aplikasi Lojek

Oleh Farah Fuadona pada 18 Oktober 2017, 11:25 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Tenaga Kerja sedang menyiapkan teknologi berbasis aplikasi untuk para ojek pangkalan (opang). Melalui aplikasi bernama Lojek (Lokal Ojek) ini, para pengemudi ojek pangkalan di Bandung dapat mendapatkan penumpang dengan bantuan teknologi.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Ronny Ahmad Nurdin mengatakan, ojek pangkalan menjadi perhatian Pemkot Bandung di tengah maraknya persaingan ojek online saat ini. Terlebih lagi para pengemudi ojek pangkalan ini tidak memiliki penghasilan yang tetap

"Salah satunya kan ojek adalah pengangguran terselubung. Mata pencaharian tidak tetap, pendapatannya juga. Jadi melalui Lojek menjadi salah satu upaya kita memecahkan masalah pengangguran," ujar Ronny kepada wartawan di Pangkalan Ojek Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (17/10).

Rony mengungkapkan, secara umum sistem dalam aplikasi Lojek hampir sama dengan aplikasi ojek online lainnya. Calon penumpang cukup memesan ojek lewat aplikasi untuk diantarkan ke tempat tujuan.

Namun yang jadi perbedaan kata Rony adalah pengemudi ojek pangkalan tidak perlu memiliki ponsel untuk menerima pesanan tersebut. Sebab nantinya ada operator khusus yang bertugas menerima pesanan dari konsumen yang berada di setiap pangkalan. Operator ini yang akan mengatur setiap pesanan dari konsumen kepada pengemudi ojek pengemudi.

"Jadi hanya ada satu ponsel di pangkalan ojek yang nantinya dioperasikan oleh operator atau perwakilan ojek untuk menerima pesanan. Nanti driver tidak perlu pakai handphone, cuma butuh kartu (NFC). Kan banyak juga yang belum punya ponsel atau nggak bisa pakai ponsel," katanya.

Namun demikian, Rony menyebut bahwa aplikasi Lojek saat ini masih dalam tahap ujicoba. Salah satu yang masih perlu disempurkan yakni terkait radius dan harga yang nantinya akan ditetapkan.

Untuk itu pihaknya saat ini masih melakukan sosialisasi Lojek ke ojek-ojek pangkalan. Sehingga nantinya ketika resmi diluncurkan dapat digunakan secara bersamaan di seluruh pangkalan ojek di Kota Bandung.

"Berdasarkan survei yang kita lakukan, terdapat kurang lebih 700 pangkalan ojek di Kota Bandung. Kita sekarang masih uji coba aplikasi dan sosialisasi kepada masyarakat Bandung dan ojek pangkalannya. Insya allah jika semuanya lancar, aplikasi segera kita luncurkan," katanya.

Tag Terkait