Awali tahapan Pilkada, KPU Kota Bandung luncurkan maskot 'Simaung'
Bandung.merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung resmi meluncurkan maskot dan 'Jingle' Pilwalkot Bandung. Acara ini digelar sebagai bentuk dimulainya tahapan Pilwalkot Bandung yang akan digelar 2018 mendatang.
Acara peluncurkan maskot dan jingle ini diresmikan langsung oleh Wakil Walikota Bandung Oded M Danial dan Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok di Alun-Alun Ujung Berung, Rabu (27/9).Â
Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok mengatakan, maskot pilwalkot Bandung ini diberi nama 'Simaung' yang merupakan singkatan dari 'Mau Milih untuk Bandung'. Maskot dengan karakter Harimau ini dipilih sebagai binatang khas wilayah Jawa Barat yang merepresentasikan keinginan kuat agar pesta demokrasi di Kota Bandung ini berjalan dengan baik. Maskot ini dipilih dari hasil sayembara yang digelar KPU Kota Bandung.
Menurutnya, melalui maskot ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya
"Jadi bagaimana kemudian maskot dan jingle ini bisa mengajak warga masyarakat  untuk bisa menggunakan hak pilih dan melaksanakan pulwalkot ini dengan penuh kegembiraan. Tidak menimbulkan konflik dan hal hal  yang lain. Itu makna yang ingin kita sampaikan," ujar Rifqi kepada wartawan.
Tak hanya itu, Rifqi menyebut pihaknya juga menggunakan  media sosialisasi dengan cara unik yakni lewat permainan ular tangga. Tujuannya agar masyarakat lebih teredukasi  mengetahui informasi pelaksanaan Pilkada serentak khususnya Pilwalkot Bandung yang akan digelar pada Juni 2018 mendatang.
"Salah satu media sosialisasi kita itu adalah bagaimana media sosialsiasi ini dilakukan dengan cara permainan  Jadi  ada permainan simulasi dan ada permainan ular tangga," katanya.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bandung mengaku mengapresiasi langkah KPU Kota Bandung yang telah memulai tahapan Pilwakot dengan peluncuran maskot dan jingle.Â
"Ini merupakan agenda luar biasa. Saya berharap dengan acara seperti ini diharapkan bisa diikuti masyarakat. Sehingga sosialisasi kepada masyarakat tentang pilkada ini bisa lebih masif yang ujung-ujungnya menghadirkan angka partiapasi pemilih yang akan datang lebih baik. Apalagi saya lihat disini ada permainan ini dengan main dadu ini sangat bagus sekali saya kira," katanya.
Oded pun meminta, sosialisasi serupa juga dilakukan di setiap daerah pemilihan di Kota Bandung. Sehingga  masyarakat bisa lebih memahami terkait pelaksaan Pilwalkot Bandung akan digelar Juni 2018 mendatang.
"Di Bandung kan ada 6 dapil, tiap dapil dilakukan. Sehingga masyarakat bisa memahami  teredukasi untuk pilwalkot pilkada serentak yang akan datang lebih baik. Saya berharap pilkada serentak nanti bisa berjalan dengan mulus, berjalan dengan tertib baik dan juga bisa menghadirkan calon-calon pemimpin yang bisa memajukan kota kabupaten di Jawa Barat termasuk provisni Jabar dan kota Bandung," ujarnya.
Berharap partisipasi pemilih meningkat
Rifqi juga berharap tingkat partisipasi pemilih saat Pilwalkot nanti naik. Bahkan dia sampai menargetkan target partisipasi pemilih mencapai 70 persen.
Hal tersebut disampaikan Rifqi seusai acara peluncurkan maskot dan jingle Pilwalkot Bandung 2018 yang digelar di Alun-Alun Ujung Berung, Rabu (27/9). "Kita upayakan target 65 persen partisipasi pemilih, maksimal 70 persen," ujar Rifqi.
Dia menyebut, di Kota Bandung tercatat ada 1,7 juta warga yang memiliki hak suara. Berkaca dari pengalaman Pilkada tahu 2013 lalu dimana tingkat partisipasi pemilih berada di angka 60 persen.
Untuk itu, di Pilkada 2018 mendatang, pihaknya ingin meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satu caranya dengan melakukan sosialisasi secara masif dan kreatif. Sosialisasi secara kreatif ini dilakukan lewat permainan.
"Salah satu media sosialisasi kita itu adalah bagaimana media sosialisasi dilakukan dengan cara permainan. Jadi ada permainan simulasi dan ada permainan ular tangga," katanya.
Disinggung terkait persiapan Pilwalkot sendiri, Rifqi menyebut jika tahapan pertama sudah dimulai lewat acara peluncuran maskot dan jingle yang digelar pada hari ini. Setelah itu tahapan selanjutnya yakni pembentukan PPK dan PPS mulai 1 hingga 30 Oktober 2017. Tahap selanjutnya Pemutakhiran data pemilih tetap (DPT).
Kemudian penerimaan pendaftaran pasangan calon kepala daerah pada bulan Desember dan penetapan pasangan calon pada Februari 2018.
"Setelah pencalonan dan kampanye. Kemudian distribusi logistik dan diakhiri dengan pemungutan suara," ujarnya.