Pulang dari Meksiko, ini oleh-oleh Ridwan Kamil untuk Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil baru saja tiba di tanah air setelah selama sepekan melakukan kunjungan dinas luar negeri ke Meksiko. Pria yang akrab disapa Emil ini berkesempatan untuk melakukan studi banding mengenai penerapan sistem transportasi di negara Amerika Latin tersebut.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah sistem transportasi bus lokal, seperti halnya Trans Metro Bandung (TMB) di Kota Bandung. Emil mengungkapkan, jika Pemkot Bandung berencana mengadopsi sistem transportasi bus lokal di Meksiko untuk diterapkan di Kota Bandung
âSistem TMB-nya Meksiko itu terbaik di dunia. Saya tugaskan dalam waktu dekat agar Kepala Dinas Perhubungan segera melakukan kopi percontohan,â ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Senin (14/8).
Dia menyebut jika bus-bus lokal di Kota Meksiko didesain dengan sangat nyaman dan memuat kapasitas yang banyak. Bahkan, Emil melihat ada bis yang memiliki tiga gandengan sekaligus. Jalan-jalan di sana juga dibuat lebar sehingga bis berkapasitas besar itu bisa melaju tanpa hambatan.
"Gandengannya busnya disana sampai tiga, sudah kayak kereta," katanya.
Emil menilai, kesuksesan pengoperasian bus lokal di Meksiko diukur dari kemampuannya mengubah gaya hidup masyarakat. Semula, masyarakat Meksiko yang banyak menggunakan mobil sebagai moda transportasi utama, namun kini warga beramai-ramai berpindah ke transportasi publik.
âSaking busnya nyaman, jarak antar bisnya dekat, dan haltenya banyak sekali. Mengakibatkan orang berubah gaya hidup, dari yang biasanya bermobil, bermotor, sekarang naik bis,â ucapnya.
Lebih lanjut Emil mengatakan, bahwa di Bandung, pihaknya dihadapkan pada persoalan sempitnya ruas jalan. Model bus bergandeng kata Emil dinilai kurang cocok untuk diterapkan di Bandung.
Ia berencana dalam waktu dekat akan mulai mengoperasikan sistem yang ia bawa dari Meksiko. Dengan begitu, ia ingin segera mengubah pola transportasi kota agar tingkat kemacetan tidak semakin parah
âMaka kita harus bikin konsep busway-TMB yang busnya sedang tapi memadai. Itu sedang kita pikirkan. Paling mudah dan paling akan kita coba adalah Jalan Soekarno Hatta, meskipun itu jalan nasional,â pungkasnya.