Luncurkan TPE, Emil: Supaya uang parkir aman
Terminal Parkir Elektronik (TPE)
Bandung.merdeka.com - Kota Bandung resmi memberlakukan Terminal Parkir Elektronik (TPE) untuk pembayaran retribusi parkir. Dengan pemberlakuan ini, pembayaran parkir mulai dilakukan dengan sistem pembayaran elektronik
Peresmian dilakukan langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Wiwik Sisto Widayat dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi di Jalan Braga Pendek, Jumat (4/8).
Ridwan Kamil mengatakan, bahwa mulai saat ini warga yang akan memarkirkan kendaraannya di titik-titik parkir pusat kota harus mulai membiasakan diri dengan sistem pembayaran menggunakan uang elektronik. Tercatat total ada 445 unit TPEÂ yang tersebar di 57 titikdi seluruh wilayah kota.
Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, tujuan penggunaan TPE ini, adalah untuk meningkatkan pendapatan retribusi parkir. Selama ini, pendapatan dari parkir tidak sesuai dengan potensi yang ada. Emil menilai, ada banyak pemasukan yang tidak masuk ke kas negara.
"Hadirnya terminal parkir ini menandakan satu tahap kota bandung selalu ada perubahan dan setiap tahun selalu ada yang baru. Tugas pemimpin ada dua yakni membawa perubahan dan kemajuan," ujar Emil
Meskipun demikian, Emil tidak menampik bahwa program ini membutuhkan waktu agar sesuai dengan ekspektasi. Sosialisasi kepada masyarakat adalah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Dinas Perhubungan.
"Ini kan hal baru di mana membayar parkir yang biasa manual menjadi elektronik. Pastilah butuh waktu dari masyarakat yang puluhan tahun terbiasa bayar parkir ngambil uang kemudian bayar ke manusia ke tukang parkir tiba-tiba harus berubah meluangkan waktu," katanya.
Kendati demikian, menurutnya langkah ini harus tetap ditempuh agar warga Bandung bisa naik kelas mengejar peradaban yang semakin modern. Di luar negeri, sistem ini sudah banyak dilakukan. Emil menyebutkan bahwa setidaknya butuh 1,5 tahun agar program ini bisa dikatakan sukses dijalankan.
"Jadi kalau ada yang bilang belum apa apa sudah gagal, baru juga mulai. Kadang-kadang orang tidak sabar. Nanti dievaluasi setelah satu tahun, apakah pendapatan naik seperti tujuan kita harapannya begitu, harapannya semua lancar," ucapnya.
Emil menyebut, bahwa dengan perubahan sistem parkir ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan dari sektor perparkiran. Sebab selama ini banyak hal yang membuat tidak optimalnya pendapatan dari sektor parkir.
"Tapi percayalah proses ini adalah proses yang paling baik agar penerimaan parkir di Kota Bandung itu bisa maksimal. Tidak ada korupsi-korupsi penerimaan uang, uangnya tidak jatuh ke yang tidak berhak mengambil uang parkir," imbuhnya.
Meskipun begitu, perubahan dari pendapatan parkir sejak TPE terpasang sudah mulai terlihat. Didi Ruswandi mengatakan, penerimaan retribusi parkir sudah naik 20%. "Kita upayakan agar bisa lebih optimal," ujar Didi.
Ia menambahkan, edukasi tidak hanya perlu dilakukan kepada masyarakat, tetapi juga kepada petugas yang selama ini mengelola titik-titik parkir. Dinas Perhubungan pun akan terus melakukan sosialisasi.
"Launching inipun bagian dari proses sosialisasi agar penyebaran informasi melalui media menjadi semakin masif," ungkapnya.
Tag Terkait
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Kepengurusan IESPA 2021-2026 Baru Siap Dorong Jutaan Gamers Jawa Barat
SimpleDesa dari SVN di KBB Beri Kemudahan Bagi Kepala Desa
Segudang Manfaat Elok Terasa di Desa Wisata Stone Garden
Tahun Ini, Sertifikasi Gratis TKDN dari Kemenprin Telah Lampaui Target
Jelang KTT G20 2022, Sebuah Dialog Digelar Guna Membangun Kolaborasi
384 Pembalap Ramaikan Teras Caf 1st Series di Lembang
Karier.mu dan Kartu Prakerja Bantu Asah Kompetensi Diri
Donatur Loyal Rumah Zakat Bisa Dapat Happiness Card, Ini Keuntungannya