BI sarankan Pemkot Bandung sidak pasar buat tekan harga pangan
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat
Bandung.merdeka.com - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan harga sejumlah kebutuhan pangan di Kota Bandung masih terpantau meningkat. Wiwiek pun meminta pemerintah daerah mengupayakan langkah menindaklanjuti tekanan harga tersebut.
Menurut dia Pemkot Bandung perlu melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar. Pemkot harus memantau langsung ke lapangan untuk menjaga stabilitas harga.
"Kami menyampaikan bahwa tekanan harga di Bandung cukup tinggi untuk bulan Juni ini. Jadi tadi saya menyarankan Pa Wali (Ridwan Kamil) untuk melakukan sidak nanti. Apakah ke pasar atau ke tempat-tempat yang di sana banyak penjual dan pembeli kebutuhan masyarakat," kata Wiwiek usai berkunjung ke Pendopo Kota Bandung, Kamis (8/6).
Menurut dia, pemantauan ke lapangan ini dapat menggandeng Tim Satgas Pangan ataupun KPPU. Sehingga jika ada masalah-masalah yang menyebabkan melambungnya harga bisa langsung ditindaklanjuti.
Ia mengaku tekanan harga saat Ramadan memang kerap terjadi dan sulit dihindari karena kecenderungan kebutuhan masyarakat meningkat. Ia bahkan memperkirakan inflasi Kota Bandung pada Juni ini akan meningkat dari Mei lalu sebesar 0,39 persen.
"Menurut pantauan kami ada kecenderungan potensi tekanan harga cukup tinggi di Bandung. Kami perkirakan di Bandung akan ada inflasi 0,7-0,9 di bulan Juni," ujarnya.
Untuk mencegah tekanan harga lebih tinggi, Wiwiek pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi konsumsi. Ia meyakinkan suplai yang ada mencukupi sehingga tidak perlu membeli banyak karena khawatir kehabisan.
"Kemarin kita ketemu dengan bulog. Bulog itu punya Bawang putih 60 ton. Mereka punya stok daging sapi, telur ayam, daging ayam dan beras. Jadi Pasokan itu cukup. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Sehingga tidak perlu belanja lebih tinggi dari kebutuhannya," kata dia.
Selain persoalan harga pangan, pertemuannya dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil juga membahas sejumlah isu-isu ekonomi di Kota Bandung. Mulai dari kampanye gerakan non-tunai, pengendalian inflasi, hingga peningkatan kapasitas perekonomian Kota Bandung.
"Agar kerja sama yang selama ini terjalin antara BI dan Kota Bandung terus bisa diperkuat dan disinergikan lagi," ujarnya.
Tag Terkait
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Kepengurusan IESPA 2021-2026 Baru Siap Dorong Jutaan Gamers Jawa Barat
SimpleDesa dari SVN di KBB Beri Kemudahan Bagi Kepala Desa
Segudang Manfaat Elok Terasa di Desa Wisata Stone Garden
Tahun Ini, Sertifikasi Gratis TKDN dari Kemenprin Telah Lampaui Target
Jelang KTT G20 2022, Sebuah Dialog Digelar Guna Membangun Kolaborasi
384 Pembalap Ramaikan Teras Caf 1st Series di Lembang
Karier.mu dan Kartu Prakerja Bantu Asah Kompetensi Diri
Donatur Loyal Rumah Zakat Bisa Dapat Happiness Card, Ini Keuntungannya