Ridwan Kamil pastikan Jembatan Layang Antapani masih aman dilalui

Oleh Mohammad Taufik pada 09 Juni 2017, 10:36 WIB

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memastikan Jembatan Layang Antapani masih aman dilalui oleh kendaraan. Hal ini menyusul adanya retakan yang berada di bagian bawah jembatan.

"Karena dulu sudah diyakinkan oleh para insinyur. Jadi percayalah pada ahlinya, kalau ahlinya bilang aman, saya percaya," ujar Ridwan kepada wartawan di Jalan Dalem Kaum, Kamis (8/6).

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, kerusakan yang terjadi di Jembatan Layang Antapani saat ini telah dilakukan perbaikan oleh pihak kontraktor. Hal ini sekaligus menampik jika kerusakan tersebut tak kunjung dilakukan perbaikan.

"Saya kira masih tanggung jawab kontraktor, karena proses perencanaan konstruksi. Jadi enggak betul tidak ada perbaikan. Sekarang sedang proses perbaikan karena ada pipa PDAM (bocor). Saya kira safety first jadi yang utama," katanya

Emil mengungkapkan, sisi kanan jalan dari arah Antapani menuju Jalan Jakarta yang saat ini ditutup akan dibuka kembali jika perbaikan telah selesai dilakukan.

"Intinya kepada masyarakat jangan khawatir karena sedang diperbaiki. Kontraktor masih tanggung jawab. Nanti akan saya kabarin warga (jika jalan sudah dibuka)," ucapnya.

Sementara itu, dikutip dari akun resmi Instagram Puslitbang Jalan dan Jembatan (@infoPusjatan) menyampaikan jika sampai saat ini kinerja konstuksi overpass Antapani terus dipantau oleh Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan).

Hasil pemantauan penurunan struktur overpass secara berkala pada area struktur baja bergelombang dan area fondasi menunjukkan dalam kondisi aman. Tidak terjadi penurunan/amblasan pada struktur overpass.

Di sekitar overpass, yaitu pada lajur satu arah dari Jalan lbrahim Adjie menuju Jalan Jakarta Antapani, terjadi amblasan jalan akibat kebocoran pipa PDAM yang berada di kedalaman 6 meter dari permukaan jalan. Konstruksi gorong-gorong yang rusak dan perkerasan jalan yang amblas berada di bawah kewenangan Pemerintah Kota Bandung.

Saat ini Dinas Bina Marga Kota Bandung terus melakukan upaya-upaya penanganan awal, yaitu koordinasi dengan PDAM, Pusjatan, Dinas Perhubungan dan Kepolisian serta pihak pelaksana proyek untuk skema penanganan jangka pendek dan permanen.

Sedangkan upaya jangka pendek berupa pengalihan air limbah untuk mengetahui dampak kebocoran sedang diupayakan dengan pemompaan air limbah dari manhole terdekat.

Target berikutnya adalah pengecekan visual kondisi pipa air limbah setelah air berhasil dikendalikan dan penentuan perbaikan permanen berdasarkan kerusakan yang terjadi.

Tag Terkait