Figur wali kota Bandung mendatang harus punya atensi lebih pada pemuda

Oleh Mohammad Taufik pada 21 Mei 2017, 18:03 WIB

Bandung.merdeka.com - Figur Wali Kota Bandung yang akan muncul pada 2018 mendatang harus memiliki perhatian lebih terhadap pemuda. Hal ini mengingat populasi penduduk Kota Bandung yang sebagian besar merupakan pemuda.

Hal ini diungkapkan Ketua Gema Keadilan Kota Bandung Yudi Cahyadi di sela acara Rekerda Gema Keadilan Kota Bandung yang digelar di Hotel Topas, Jalan Dr Djunjunan, Minggu (21/5).

"Dalam rakerda ini kami mengambil tema mengokohkan peran pemuda dalam kepemimpinan Kota Bandung. Karena pemuda itu jadi tulang punggung. Sehingga figur yg muncul 2018 nanti harus punya atensi lebih bagi pemuda agar berdaya memimpin kewilayahan," ujar Yudi.

Menurut Yudi, dengan banyaknya populasi pemuda di Kota Bandung, pihaknya lebih mendorong ke arah pemberdayaan ekonomi. Sehingga nantinya dapat membentuk mayoritas pemuda yang mempunyai kemandirian ekonomi.

"Jadi riilnya ke pemberdayaan ekonomi. Jadi harus sinergi agar kemandirian ekonomi terus muncul. Sehingga ke depan mayoritas pemuda punya kemandirian ekonomi. Dia mengajak orang lain itu jadi suatu kemungkinan," katanya.

Yudi menilai, program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan pemerintah saat ini masih hanya sebatas pada tataran program. Padahal seharusnya setelah program dijalankan, harus ada keberlanjutan.

"Jadi tuntas hanya pada tataran program, tapi kan harus berkelanjutan dengan adanya pendampingan.
Jadi kinerja pemerintah baru sebatas pada pelaksanaan program. Padahal Pemkot bisa menggandeng pihak swasta pemuda untuk pmberdayaan ekonomi," ucap anggota Komisi C DPRD Kota Bandung ini.

Sebagai organisasi sayap partai Partai Keadilan Sejahtera, saat ini telah muncul sejumlah nama yang bakal diusung dalam pencalonan menuju Pilwalkot 2018 mendatang. Dari kader internal sendiri sejumlah nama seperti Oded M Danial (Wakil Wali Kota Bandung), Haru Suandharu (Wakil Ketua DPRD), serta Teddy Rusmawan (Anggota DPRD). Sementara untuk calon eksternal seperti Yana Mulyana (Ketua FKPPI Jawa Barat) serta Iwa Garniwa (Ketua Kadin Kota Bandung).

"Tentunya nama-nama yang beredar terkait kader PKS barangkali tidak jauh dari itu. Adapun kami lebih cair dari sisi kader. Kami melihat dan terus menjalin komunikasi dari nama-nama non-kader seperti Iwa dan Yana. Selama kondisi masih dinamis dipersilakan melakukan komunikasi," katanya.