Menengok kampung kreatif di Dago Pojok Bandung

Oleh Mohammad Taufik pada 21 Mei 2017, 16:00 WIB

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung telah dikenal sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia. Beragam karya-karya kreatif dihasilkan oleh warga Bandung.

Seperti halnya warga Dago Pojok, tepatnya di RT 2 RW 3, warga menyukai hal-hal berbau seni dan kreasi. Dinding-dinding gang dihiasi dengan lukisan-lukisan dan hasil jepretan foto karya warga sendiri.

Kawasan ini dikenal sebagai Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok. Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok ini merupakan kampung kreatif pertama di Bandung, yang dibuat warga secara swadaya.

Perkusi dari alat-alat rumah tangga dimainkan oleh sekelompok anak muda. Ada pula penampilan gondang yang dimainkan oleh ibu-ibu berkebaya rapi berbaris di tepi jalan gang. Di sampingnya, hadir pameran kreasi warga, mulai dari batik, sablon, kerajinan tangan dari kayu, bambu, dan limbah industri, hingga boneka.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi ke Kampung Kreatif Dago Pojok, Minggu (21/5). Dia mengapresiasi aktivitas warga yang produktif dan menjadi nilai tambah kampung tersebut.

"Kreativitas ini menunjukkan bahwa potensi kampung wisata di perkotaan ini cukup besar. Maka kita terus promosikan," ujar Ridwan.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengapresiasi peran dari seniman setempat, Rahmat Jabaril, yang menjadi motor penggerak kreativitas warga Dago Pojok. Emil mengajak masyarakat untuk mencintai seni dan menjadikannya sebagai sarana eksistensi.

Selain pameran kreativitas, Emil juga disuguhi penampilan rampak sekar ibu-ibu, pencak silat, dan jaipongan. Ia pun menghujani penampilan tersebut dengan tepuk tangan yang antusias.

"Melihat ibu-ibu yang aktif, saya jadi senang. Seharusnya, RW-RW lain juga semuanya seperti di sini," ujarnya.

Penggagas Kampung Kreatif Dago Pojok Rahmat Jabaril mengatakan, setiap tahun Kampung Kreatif Dago Pojok menggelar acara festival tahunan. Festival berisi berbagai pentas kesenian tradisional khas Jawa Barat seperti wayang golek, jaipongan, celempungan, calung, kacapi-suling, tarawangsa, karinding, reak. Selain itu juga seni modern.

Tag Terkait