Pemkot Bandung pastikan komoditas pangan strategis aman jelang ramadan

Oleh Mohammad Taufik pada 09 Mei 2017, 14:46 WIB

Bandung.merdeka.com - Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah memastikan ketersediaan stok pangan strategis jelang ramadan, seperti beras, daging sapi, daging ayam, telur, ikan dan sayuran di Kota Bandung dalam kondisi aman. Selain itu harga beberapa komoditas tersebut terpantau dalam kondisi relatif stabil.

"Alhamdulillah sampai hari ini ketersediaan stok pangan strategis dalam kondisi aman. Jadi kami sudah pantau ke beberapa pasar tradisional, termasuk beras 15 hari menjelang ramadan dalam kondisi aman tersedia di Kota Bandung," ujar Elly kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Selasa (9/4).

Elly menyebut, secara umum harga komoditas relatif stabil. Dia merinci untuk harga daging sapi saat ini berada di kisaran Rp 120 ribu per kilogram, daging ayam sebesar Rp 32 ribu per kilogram, untuk telur berada dikisaran harga Rp 20.700 dan tertinggi Rp 21.063.

Namun demikian, diakui Elly ada dua komoditas yang mengalami kenaikan yakni telur dan bawang putih. Namun kenaikannya masih dalam batas wajar.

"Beberapa komoditas seperti bawang putih dan telur ayam ada sedikit kenaikan tapi di pandang oleh kami relatif stabil. Ini kenapa kita menyampaikan mengapa stok aman, karena apabila ada suplai berkurang deman meningkat otomatis harga akan mengalami kenaikan," katanya.

Elly mengungkapkan, pihaknya telah menetapkan batas kewajaran untuk kenaikan harga komoditas yakni sebesar 15 persen. Khusus untuk daging ditetapkan batas kewajaran kenaikan tidak lebih dari 20 persen. Jika di lapangan terjadi kenaikan di luar batas kewajaran, pihaknya akan menggalar operasi pasar murah (OPM).

"Untuk beras itu 15 persen, daging 20 persen. Jadi nanti itu kenaikan harga daging sapi, daging ayam tidak lebih dari 20 persen. Kalau ada kenaikan harga menjelang ramadan lebih dari dari batas wajar, berarti Pemkot Bandung harus melakukan solusi diantaranya melakukan operasi pasar. Kami akan melakukan kerja sama dengan bulog Bandung dan Dinas Indag, tapi mudah-mudahan tidak ada kenaikan harga yang tidak wajar," ujarnya.