Jokowi: Pemberian Makanan Tambahan balita ini investasi jangka panjang

Oleh Mohammad Taufik pada 12 April 2017, 14:10 WIB

Bandung.merdeka.com - Selain membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Presiden Jokowi juga mensosialisasikan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pemberian makanan tambahan ini khusus bagi ibu hamil, balita dan anak-anak.

Jokowi mengungkapkan, makanan tambahan yang diberikan pemerintah yakni berupa roti biskuit. Makanan ini sengaja diberikan kepada ibu hamil, balita dan anak-anak untuk mencukupi kebutuhan gizi di samping makanan pokok.

"Roti biskuitnya seperti ini. Ini diberikan di mana-mana tidak hanya di Bandung saja. Di semua kota dan kabupaten. Untuk apa? Ini investasi jangka panjang," kata presiden di sela acara penyerahan PMT di Lapangan Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (12/4).

"Nanemnya sekarang, panennya 30-40 tahun yang akan datang. Ibu hamil diisi dalam kandungan dirawat dengan baik, anak kita menjadi sehat. Komposisi gizinya sudah dihitung, komposisi gizinya tinggi," ujar Jokowi.

Di Kota Bandung sendiri ada 100 PMT yang diberikan untuk ibu hamil, 100 untuk balita, dan 100 untuk anak-anak.

"Untuk ibu hamil 1-3 bulan cukup 2 keping per hari, 4-9 bulan hanya 3 keping per hari. Ini cukup, roti biskuitnya banyak, tapi tetap ditimbang di posyandu dan puskesmas," katanya.

Berbeda dengan ibu hamil, biskuit untuk para balita pun memiliki takarannya. Jokowi mengingatkan masyarakat untuk tidak melebihi jumlah yang telah ditentukan dalam mengonsumsi makanan tambahan tersebut.

"Ini komposisi gizinya tinggi. Jadi 6-11 bulan hanya 8 keping per hari. Yang 1-5 tahun, 12 keping. Ini diatur betul jangan sampai anaknya terlalu kurus, kayak saya waktu kecil. Sekarang juga masih kurus," ucap Jokowi yang langsung disambut tawa riuh hadirin.

Presiden pun kembali menegaskan, jika tujuan pemberian beragam bantuan dari pemerintah kepada masyarakat ini sebagai investasi bangsa. Anak-anak khususnya, diberi makanan bergizi agar menjadi anak sehat.

"Kenapa ada Kartu Indonesia Pintar, pemberian makanan tambahan? Saya ingin agar bangsa kita bisa bersaing dengan bangsa lain. Makin ke sana persingan menjadi ketat," ujarnya.

Dia melanjutkan, "Persaingan antar negara semakin ketat, jadi harus dibekali dari sekarang gizinya baik, anaknya sehat dalam kompetisi akan memenangkan. Jangan sampai kita kalah dalam berkompetisi. Jadi gunanya makanan tambahan itu investasi ke depan. Nanemnya sekarang, panennya 20 atau 30 tahun yang akan datang."