Perubahan SOTK Pemkot Bandung 2017 sudah berjalan

Oleh Mohammad Taufik pada 12 Februari 2017, 09:30 WIB

Bandung.merdeka.com - Kepala Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah (ORPAD) Setda Kota Bandung Medi Mahendra menuturkan, perubahan Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sudah mulai berjalan.

Perubahan Susunan Organisasi Perangkat terhitung dari 1 Januari 2017 telah pemiliki perangkat daerah baru yang terdiri dari 5 badan, ada 22 dinas dan 11 bagian di Sekretariatan Daerah Kota Bandung.

"Terhitung dari tanggal 1 Januari 2017 kita telah memiliki perangkat daerah baru, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya yang terdiri dari 5 badan, 22 dinas dan sekitar kurang lebih 11 bagian di lingkungan Sekretariatan Daerah Kota Bandung," ujar Medi dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung, Sabtu (11/2).

Selain itu, Medi menyampaikan beberapa langkah kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung sesuai dengan arahan wali kota dan wakil wali kota maupun sekretaris Kota Bandung sejalan dengan perangkat daerah yang sudah terbentuk. Maka kebijakannya yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah melakukan penataan personel, prasarana dan sarana, pembiayaan, dan dokumentasi perangkat daerah (P3D) Kota Bandung.

"Sesuai arahan atasan, baik wali kota, wakil wali kota dan sekda sejalan dengan perangkat daerah. Dan alhamdulillah sejak 1 Januari pelaksanaan P3D sudah berjalan di beberapa dinas yang baru," katanya.

Beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan pemindahan staf terutama kebutuhan personal di setiap dinas atau badan sudah menempati tempat yang ditetapkan.

"Sudah sekitar 2 minggu pemindahan staff yang menjadi kebutuhan personalia di masing-masing dinas dan badan terlaksana secara baik sehingga sudah mulai membantu tugas di dinas atau badan tersebut hasil penataan ulang," ungkapnya.

Medi bersyukur Kota Bandung mendapat nilai tertinggi dari akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, karena inovasi pelayanan publik yang diciptakan Pemerintah Kota Bandung.

"Saya sangat bersyukur karena beberapa waktu yang lalu Pemerintah Kota Bandung telah kembali memperoleh persepsi baik serta positif karena mendapatkan nilai tertinggi dari akuntabilitas kinerja intansi pemerintahan. Selain itu juga beberapa inovasi pelayanan publik yang selama ini diusung Kota Bandung khususnya program Sabilulungan dan aplikasi Zero to Hero yang merupakan program yang digagas Dinas Kesehatan Kota Bandung," ujarnya.

Tag Terkait