SAKIP Kota Bandung kembali raih predikat A dari Kemenpan RB

Oleh Farah Fuadona pada 25 Januari 2017, 13:36 WIB

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung kembali terpilih menjadi kota terbaik untuk tata kelola pemerintahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) terkait Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2016. Pemkot Bandung mendapatkan predikat tertinggi yaitu A dan menjadi kota satu-satunya dengan predikat A di wilayah 1 yang meliputi seluruh Sumatera, Banten dan Jawa Barat.

Penyerahan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan langsung oleh Menteri PAN RB Asman Abnur kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Hotel Panghegar, Jalan Merdeka, Rabu (25/1).

Menteri Asman memberikan apresiasi kepada beberapa kabupaten/kota yang telah mengimplementasikan SAKIP secara memuaskan, Kota Bandung merupakan satu salah satunya. ”Pada tahun 2016 Kota Bandung berhasil melakukan penghematan anggaran kurang |ebih 35 persen atau setara dengan Rp 2 triliun. Kota Bandung melakukan refocusing kegiatan pada tahun 2016 sebanyak 5.701 kegiatan menjadi 4.814 pada tahun 2017,” ujar Asman.

Untuk semakin mendorong praktik pemerintahan yang baik (better practice government), Kota Bandung juga telah menerapkan aplikasi penganggaran berbasis kinerja (e-performance based budgeting).

Asman juga mengapresiasi kabupaten dan kota yang telah melakukan upaya-upaya perbaikan nyata bagi peningkotan efisiensi birokrasi. Di wilayah I ini terdapat satu pemerintah kota yang berpredikat A dan tiga kabupaten/kota berpredikat BB. Kemudian juga terdapat 17 kabupaten/kota dengan predikat B. Selain itu, di wilayah ini juga terdapat 81 kabupaten/kota dengan predikat CC, 69 kabupaten/kota dengan predikat C dan satu kabupaten dengan predikat b.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku bersyukur Kota Bandung dapat kembali meraih predikat A  Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2016. Hal itu sebagai bentuk konsistensi  kinerja birokrasi di Pemkot Bandung berhasil mempertahankan SAKIP selama 2 tahun berturut-turut.

"Ini memang target kami untuk mempertahankan SAKIP tetap A. Kami bersyukur dapat mempertahankan kembali predikat A selama 2 tahun berturut-turut," kotanya.

Menurut Emil, keberhasilan ini tak lain karena sistem reformasi birokrasi yang berjalan baik. Salah satu inovasi yang dilakukan yakni melalui sistem e-budgeting yang bisa menghemat anggaran hingga Rp 1 triliun.

Pemkot Bandung sendiri saat ini berupaya untuk meningkatkan pelayanan publik dengan kehadiran duty manager. Duty manager ini yang nantinya bertugas mengawasi pelayanan publik di Kota Bandung termasuk menerima komplain dari masyarakat.

"Itulah selama 3 tahun hasil reformasi dengan ilmu kepemimpinan turun ke bawah, tidak hanya menunggu laporan. Kami bangga dengan pencapaian ini," kota dia.