Pemkot Bandung luncurkan Program Dai Tausiah dalam Bus Kota

Oleh Mohammad Taufik pada 24 Januari 2017, 10:52 WIB

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung terus menggagas program-program baru di bidang religi. Setelah meluncurkan gerakan salat subuh berjamaah di masjid, Pemkot Bandung meluncurkan Program Dai Bus Kota.

Peresmian ini dihadiri oleh Kepala Bagian Kesra yang diwakili oleh Bapak Miftah, Kepala Bagian Sosialisasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Rizky dan Manager Usaha Damri Kota Bandung Giarno meresmikan Dai Bus Kota, di Masjid Raya Bandung, Minggu (22/1/2017) kemarin.

Perwakilan dari Bagian Kesra Pemkot Bandung Miftah menyampaikan, Dai Bus Kota ini merupakan pelayanan dengan memberikan siraman rohani untuk penumpang di bus.

"Tujuannya yaitu jika kita dalam perjalanan tidak bosan. Biasanya dalam kendaraan yang di dengar itu musik. Nah sekarang kita berikan dakwah di dalam bus supaya penumpang merasakan suasana yang baru ketika dalam perjalanan," ujar Miftah dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung.

Menurut dia, melalui program ini salah satu targetnya yakni agar penumpang bisa merasa nyaman dalam bus. Dalam waktu yang singkat pendakwah memberikan tausiah yang singkat padat dan mudah dipahami.

"Mudah mudahan kegiatan dai bus kota ini terus berjalan. Kedepannya harus lebih semangat lagi, berikanlah dakwah yang menarik dan nilai islaminya pun terus dikembangkan," katanya.

Sementara itu Manager Usaha Perum Damri Kota Bandung menyampaikan, Perum Damri Kota Bandung mengoperasikan bus sebanyak 175 unit. Bus ini beroperasi meliputi beberapa trayek yang dilintasinya.

"Dengan jumlah bus yang cukup banyak ini kita berikan ruang tausiah yang nyaman. Setiap bus kita berikan penceramah yang menyampaikan nilai nilai keislaman. Untuk masing masing trayek ada yang 15 unit dan 20, itu bervariasi saja, lihat situasi dan kondisi," ujarnya.

Adapun untuk jumlah dai yang turut serta dalam program ini yakni sebanyak 39 dai. Mereka akan memberikan tausiah dalam bus kota ini.

"Jadwalnya tausiahnya setiap hari, cuman waktunya tidak ditentukan baik pagi siang ataupun sore hari. Jadi berapa bulan atau beberapa tahun kita lihat perkembangannya. Mudah-mudahan program ini terus berkembang sehingga kota bandung semakin Islami di bidang keagamaan," ujarnya.

Tag Terkait