Pos Indonesia jembatani masyarakat pedesaan dapat harga sembako murah
Forum duscussion group sistem logistik nasional
Bandung.merdeka.com - Melihat fenomena mahalnya harga kebutuhan pokok di kawasan pedesaan, khususnya di daerah terpencil seperti Papua. PT Pos Indonesia (Persero) berupaya menjembatani hal tersebut, salah satu yang dilakukan oleh Pos Indonesia tentu dalam hal pendistribusian sistem logistik.
Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi W. Setijono mengatakan, Pos Indonesia sebagai BUMN dengan jaringan kantor terluas di Indonesia, merasa tantangan untuk bisa membantu menjembatani masalah kesenjangan antara perkotaan dengan pedesaan.
Perseroan, kata dia, sejak lahir mengembang beberapa misi diantaranya sebagai perpanjangan pemerintah dalam konteks pembangunan. Terutama untuk menjangkau masyarakat hingga ke daerah-daerah perbatasan agar bisa mendapatkan pelayanan yang baik.
"Artinya fungsi perseroan sebagai agent for development pemerintah harus terus dijalankan," ujar Gilarsi saat ditemui dalam acara Forum Duscussion Group (FGD) Sistem Logistik Nasional (Sislognas) di Graha Pos Indonesia Bandung, Senin (23/1).
Guna mensukseskan dan menjalankan misinya dengan baik, Pos Indonesia menghadapi tantangan yakni masalah disparitas antara rural dan urban, antara pedesaan dengan perkotaan.
Masalah sistem logistik yang belum berkeadilan, membuat masyarakat yang pendapatannya rendah justru membayar harga komoditas yang tinggi. Sedangkan masyarakat perkotaan dengan pendapatan tinggi bisa memperoleh harga komoditi lebih murah.
"Oleh karena itu, kondisi tersebut coba dijembatani oleh Pos Indonesia agar disparitasnya tidak terlalu jauh, salah satunya dengan mengoptimalkan kekuatan jaringan agar masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang wajar," jelasnya.
Pos Indonesia memiliki jaringan lebih dati 4.800 kantor pos, yang 73 persen diantaranya berada di daerah termasuk pedesaan. Hal tersebut sangat memungkinkan bagi Pos Indonesia melalui pemanfaatan infrastruktur dan SDM yang tersebar, serta dukungan pemerintah berperan menjadi salah satu backbone logistik nasional.
Sejalan dengan hal tersebut, dalam Paket Kebijakan Ekonomi XIV tahun 2016 Bidang E-commerce Logistik disebutkan perlunya meningkatkan logistik e-commerce melalui Sistim Logistik Nasional (Sislognas) untuk meningkatkan kecepatan pengiriman dan mengurangi biaya pengiriman. Serta perlunya revitalisasi, restrukturisasi dan modernisasi PT Pos Indonesia (Persero) sebagai penyedia jasa pos nasional.
Tag Terkait
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Kepengurusan IESPA 2021-2026 Baru Siap Dorong Jutaan Gamers Jawa Barat
SimpleDesa dari SVN di KBB Beri Kemudahan Bagi Kepala Desa
Segudang Manfaat Elok Terasa di Desa Wisata Stone Garden
Tahun Ini, Sertifikasi Gratis TKDN dari Kemenprin Telah Lampaui Target
Jelang KTT G20 2022, Sebuah Dialog Digelar Guna Membangun Kolaborasi
384 Pembalap Ramaikan Teras Caf 1st Series di Lembang
Karier.mu dan Kartu Prakerja Bantu Asah Kompetensi Diri
Donatur Loyal Rumah Zakat Bisa Dapat Happiness Card, Ini Keuntungannya