Berita hoax soal politik dan agama paling sering muncul di dunia maya

Oleh Mohammad Taufik pada 04 Januari 2017, 14:12 WIB

Bandung.merdeka.com - Penyebaran berita-berita bohong (hoax) di internet sudah sangat meresahkan. Informasi menyesatkan diulik sedemikian rupa, untuk kemudian disebarkan kepada masyarakat melalui berbagai saluran termasuk media sosial.

Informasi menyesatkan tersebut menjadi konsumsi masyarakat. Sebagian masyarakat yang tidak tahu, bahkan ikut menyebarkan berita hoax tersebut melalui media sosial.

Kondisi ini mengundang keprihatinan dari sebagian besar masyarakat, termasuk dari organisasi yang menamakan dirinya Masyarakat Anti Hoax (MAH).

Salah seorang perwakilan Masyarakat Anti Hoax, Catarina Widyasrini, mengatakan berita-berita hoax saat ini banyak tersebar di dunia maya. Menurut dia, topik tentang politik dan agama menjadi bahasan paling banyak dimunculkan dalam berita-berita hoax.

"Paling sering dimunculkan ini tentang politik dan agama. Padahal, sebelumnya, hoax yang paling banyak dibuat adalah tentang kesehatan dan investasi. Jadi sangat berbahaya kalau berbicara politik dan agama," ujar Catarina kepada wartawan, di Balai Kota Bandung.

Menyikapi hal tersebut, dia mengajak masyarakat untuk bijak dalam memilih dan memilah-milah informasi yang didapatkan. Salah satu hal yang dapat dilakukan yakni dengan cross check informasi.

"Kita juga harus perhatikan sumber informasinya. Jika situs tersebut sudah terkenal dan merupakan media massa yang diakui, maka warga tidak perlu meragukan kebenarannya. Namun, jika situsnya masih asing terdengar atau bahkan media abal-abal, maka pengguna internet harus mau mengonfirmasi ulang untuk memastikan kebenarannya," ujarnya.

Sementara itu, inisiator MAH, Aris Sufehmi, mengatakan untuk menangkal penyebaran informasi hoax ini MAH telah memiliki aplikasi yang dapat mengonfirmasi suatu berita apakah termasuk kategori hoax atau tidak.

"Aplikasi ini berfungsi sebagai mesin pencari berita-berita hoax yang berhasil diinventarisasi. Kami dari HP atau browser di komputer memberi tanda hoax. Lalu nanti terkumpul. Kita siapkan search engine," katanya.

Dengan begitu, lanjut Aris, masyarakat dapat segera mengetahui dan tidak ikut menyebarkan berita hoax tersebut. "Warga bisa mengonfirmasi berita-berita yang meragukan agar tidak disebarkan kembali ke pengguna internet lain," ujarnya.

Sebagai bentuk perlawanan terhadap meraknya informasi hoax ini, MAH akan menggelar acara deklarasi kampanye anti-hoax serentak di tujuh kota besar, yakni Surabaya, Semarang, Solo, Yogya, Jakarta dan Bandung. Acara akan digelar pada 8 Januari mendatang.

Tag Terkait