Banyak proyek tidak tuntas di akhir 2016, Ridwan Kamil : Saya kecewa

Oleh Farah Fuadona pada 03 Januari 2017, 13:08 WIB

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku kecewa dengan pembangunan sejumlah proyek yang tidak tuntas hingga akhir tahun 2016. Sebagian besar proyek yang tidak tuntas merupakan proyek pembangunan trotoar.

"Saya juga kecewa. Saya sudah tegur DBMP (Dinas Bina Marga dan Pengairan)," ujar Ridwan kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa (3/1).

Berdasarkan pantauan, sejumlah proyek pengerjaan trotoar belum tuntas hingga batas akhir pengerjaan 31 Desember. Sejumlah titik pengerjaan yang tidak tuntas diantaranya Jalam Wastukancana, Dago, Sudirman dan titik lainnya.

Emil menyebutkan, tidak tuntasnya pembangunan sejumlah proyek tersebut disebabkan mepetnya lelang proyek yang baru dilakukan pertengahan tahun. "Saya bilang ini akibat selalu punya kebiasaan melelang dipepet-pepetin. Makanya 2017 harus mulai lelang. Jangan lelang-lelang di tengah tahun. Ini akibatnya kayak begini," keluhnya

Namun demikian, pihaknya masih memberikan batas waktu selama 50 hari kepada pihak kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Selama batas waktu 50 hari tersebut, pihak kontraktor akan dikenakan denda sebesar 1/1000 dari pengerjaan proyek yang belum tuntas.

"Masih ada waktu 50 hari sebelum di black list. Dengan syarat (denda) sehari 1 per mil (1/1000)," katanya

Emil pun menyayangkan terlambatnya pengerjaan proyek di Kota Bandung. Dia membandingkan pengerjaan proyek flyover Antapani dapat selesai tepat waktu.

"Kalau kerjanya bener kayak (Flyover) Antapani bagus kan. Kontraktor Antapani dengan kontraktor skywalk sama. Jadi contoh yang baik. Ini Trotoar saya kecewa terus terang. Masa trotoar yang kaya Wastukancana yang 'seuprit' aja enggak beres," ujar Emil.

Tag Terkait