Seorang korban kapal Zahro Express dimakamkan di Bandung
Pemakaman korban kapal Zahro Express
Bandung.merdeka.com - Masduki Mangkudisastra (75) korban tewas dalam peristiwa terbakarnya Kapal Zahro Express dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Cikutra, Kota Bandung. Pemakaman yang dilangsungkan Senin (2/1) pukul 08.00 WIB dihadiri ratusan saudara dan kerabat.
Suasana duka tampak menyelimuti prosesi pemakaman mendiang. Beberapa dari pihak keluarga tak kuasa menahan tangis, apalagi ketika jasad akan dimasukkan ke dalam liang lihat. Derai air mata terus bercucur, saat mereka mulai bergantian menaburkan bunga dan menyiramkan air ke permukaan tanah yang mengubur jasad Masduki.
Anak ketiga Masduki, Irfan Hadisiswanto (46) mengatakan, jasad Masduki tiba di rumah duka di Jalan Gambir Anom No.7 RT 3 RW 11, Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung malam hari. Kemudian jasad dimakamkan pagi ini.
Menurutnya, TPU Cikutra dipilih lantaran itu sesuai pesanan mendiang sejak enam bulan lalu. Mendiang Masduki pernah berucap pada dirinya agar bisa dimakamkan di lokasi tersebut jika sudah meninggal.
"Enam bulan sebelumnya memang sudah pesan di sini. Kayanya sudah siap-siap sepertinya," ujar Irfan saat ditemui di lokasi.
Masduki diketahui merupakan salah satu korban tewas kapal wisata KM Zahro Ekpress yang terbakar di perairan Muara Angke, Jakarta Utara, pada Minggu (1/1) kemarin. Masduki hendak bertolak liburan ke Pulau Tidung, bersama enam orang lainnya, yakni istrinya Otih Sugiati (69), Irna Winartin (anak Masduki dan Otih), Zainal Arifin (suami Irna), serta tiga anak Irna dan Zainal masing-masing Dinandra Arsy, Kiflano Hazman, dan Hasbi Adelio Ramadan. Untuk Otih sampai saat ini diduga telah meninggal dalam peristiwa tersebut. Tapi belum ada kepastian karena masih menunggu hasil otopsi di Jakarta.
Sementara Irna, Zainal, Dinandra, Kiflano, dan Adelio dalam kondisi selamat. Meski begitu, empat diantaranya kini dalam perawatan di Jakarta. Hanya Adelio yang tidak dirawat meski ada sejumlah luka dibeberapa bagian tubuhnya.
Keluarga kini masih menunggu kepastian Otih yang saat ini diduga dalam proses otopsi. Untuk kepentingan penyelidikan Irfan mengaku sudah dites DNA di RS Bhayangkara Polri.
"Mudah-mudahan dalam waktu cepat, hari Jumat ini dari pihak kepolisian sudah ada hasil identifikasi apakah betul itu ibu saya atau bukan," katanya.
Tag Terkait
LPDP Lakukan Transplantasi Karang dan Pemberdayaan Masyarakat
Novo Nordisk Indonesia Menerapkan Pendekatan Holistik
Kepengurusan IESPA 2021-2026 Baru Siap Dorong Jutaan Gamers Jawa Barat
SimpleDesa dari SVN di KBB Beri Kemudahan Bagi Kepala Desa
Segudang Manfaat Elok Terasa di Desa Wisata Stone Garden
Tahun Ini, Sertifikasi Gratis TKDN dari Kemenprin Telah Lampaui Target
Jelang KTT G20 2022, Sebuah Dialog Digelar Guna Membangun Kolaborasi
384 Pembalap Ramaikan Teras Caf 1st Series di Lembang
Karier.mu dan Kartu Prakerja Bantu Asah Kompetensi Diri
Donatur Loyal Rumah Zakat Bisa Dapat Happiness Card, Ini Keuntungannya