Libatkan 53 ahli, RSHS pisahkan bayi kembar siam Devina - Devani

Oleh Mohammad Taufik pada 16 Desember 2016, 14:19 WIB

Bandung.merdeka.com - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil memisahkan bayi kembar siam Devina-Devani. Operasi pemisahan bayi asal Kabupaten Sumedang itu dilakukan selama 20 jam dengan melibatkan 53 orang terdiri dari dokter dan perawat.

Operasi pemisahan bayi dempet di pinggul itu dilakukan pada Kamis (15/12) pukul 05.30 dan Jumat (16/12) pukul 01.30 WIB dini hari tadi.

"Operasi dikerjakan selama 20 jam dari 16 jam yang semula direncanakan," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung Nucky Nursjamsi Hidajat di RSHS Bandung, Jumat (16/12).

Nucky menyebut, meski pemisahan berjalan lancar namun beberapa bagian organ tubuhnya yang harus diperhatikan kembali karena menyangkut pembuatan organ baru. Salah satu yang terjadi pada bayi berusia 2 tahun 3 bulan itu yakni salah satunya tidak memiliki anus atau tempat keluarnya kotoran.

"Nah anus inikan cuma satu. Sehingga satu anus dibuatkan (untuk Devani) di dinding perut," ujarnya. Menurut dia saluran kemih yang keluar dari ginjal masing-masing ada yang bermuara pada satu kandung kemih.

Dia mengaku, tindakan yang diambil untuk bayi ini memang cukup kompleks. Devina dan Devani, Nucky melanjutkan, masih harus terus dalam pemantauan karena kondisinya masih kritis. Apalagi pasca-pemisahan ada bagian kulit yang harus diambil dari bagian tubuh lain.

"Kondisinya masih kritis sehingga masih harus terus dilakukan perawatan," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi sempat menjenguk kondisi bayi yang kini masih dalam penanganan di ruang ICU. Dedi mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk pemisahan Devina dan Devani cukup besar.

"Klaim BPJS Kesehatan untuk operasi ini sekitar Rp 20 juta sementara pembiayaan sekitar di atas Rp 500 juta karena operasinya cukup unik dan rumit," ujar Dedi. Sehingga Golkar Jabar beserta 127 anggota legislatif merasa harus membantu warga yang kesulitan.

Dia mengaku telah melakukan komunikasi dengan manajemen RSHS terkait berapa jumlah biaya operasi kembar siam yang harus ditanggung oleh ia dan DPD Partai Golkar.

"Jadi, sisa biaya operasi itu nanti bakal kita bantu. Sistemnya saya dan teman-teman di DPD Partai Golkar lainnya akan saling membantu memberikan sumbangan untuk sisa biaya operasi yang Rp 500 juta. Selama ini kita menanggung biaya hidup keluarga bayi kembar siam," ujarnya.