Begini cara Ridwan Kamil berantas praktik pungli di Kota Bandung

Oleh Mohammad Taufik pada 29 November 2016, 15:34 WIB

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terus mematangkan rencana pembentukan tim saber pungli Kota Bandung. Tim ini nantinya akan bertugas memberantas praktik-praktik pungli, terutama dalam aspek pelayanan publik.

Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk memberantas habis praktik pungli. Selain dapat dilakukan melalui penyelidikan, juga melalui langkah pencegahan.

"Pemberantasan ini solusinya ada dua. Ada yang bisa bentuknya penyelidikan dan OTT, ada yang sifatnya pencegahan. Nah kalau saya cederung ingin membabat habis dengan regulasi," ujar Ridwan kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalam Wastukancana, Selasa (29/11).

Emil menuturkan, langkah pencegahan ini menjadi upaya yang telah dilakukan Pemkot Bandung. Salah satu caranya yakni dengan memberlakukan sistem online dalam berbagai aspek terutama untuk pelayanan publik.

"Kita menghilangkan perizinan manual dengan online di ukm, izin besar dan sedang. Sebelum ada saber pungli kan sudah dibasmi oleh Bandung juga dengan menghilangkan pertemuan manusia dengan manusia. Hilangnya pertemuan manuaia atau warga dengan petugas kan setidaknya tidak ada perbincangan, tidak ada tawar menawar karena semua diselesaikan dengan sistem," ucapnya.

Dengan adanya sistem tersebut, Emil mengakui masih ada celah bagi oknum untuk melakukan praktik pungli. Hal inilah yang nantinya menjadi tugas tim saber pungli.

"Harapannya suatu hari di Bandung tidak ada lagi celah - celah pungli, walaupun ada orang jahatnya kasarnya begitu ya. Tapi karena engga ada peluangnya oleh sistem, oleh smart city ya akhirnya tidak terjadi kegiatan pungli," ungkapnya.

Emil menambahkan, tim Saber Pungli Kota Bandung sendiri akan segera terbentuk dalam waktu dua minggu. Dalam tim ini Emil akan menempati posisi sebagai penanggungjawab dan Wakapolrestabes Bandung AKBP Gatot Sujono sebagai ketua pelaksana.

"Kalau tidak ada halangan dalam waktu dua minggu ada pelantikan. Sehingga bisa dimulai prosesnya. Saya titip ke inspektorat untuk memetakan modus modus yang biasa terjadi supaya targetnya pemberantasannya bisa lebih efektif," ujarnya.

Tag Terkait