Dibantu Manila Water, kebocoran air di Bandung turun dari 59 jadi 35 %
Bandung.merdeka.com - Kota Bandung mendapatkan hibah teknologi pengurangan kebocoran air dari Manila Water. Hibah ini didapatkan Kota Bandung pasca-kunjungan Wali Kota Bandung ke Filipina pada Agustus lalu.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, mengatakan teknologi pengurangan kebocoran air dari Manila Water mulai diterapkan di Kota Bandung. Hasilnya teknologi ini mampu mengurangi tingkat kebocoran dari 59 persen ke 35 persen.
"Alhamdulillah sample dari sebuah daerah di Martanegara kerja sama PDAM dengan Manila Water ini bisa menurunkan tingkat kebocoran dari 59 persen ke 35 persen," ujar Ridwan kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (29/11).
Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, kebocoran masih menjadi salah satu masalah yang melanda PDAM Tirtawening Kota Bandung. Dimana tingkat kebocoran hampir 50 persen.
"Jadi kami juga banyak kebocoran air. Dia (Manila Water) ada teknologinya, ada alatnya bisa mendeteksi kebocoran," katanya.
Menurut Emil, alat pendeteksi kebocoran air ini akan diperluas di seluruh wilayah Kota Bandung. Sehingga berbagai kerugian akibat kebocoran air ini dapat ditekan.
Kebocoran air, kata dia, itu berarti mubazir, kemudian ada peluang kehilangan uang, lalu berdampak pada daerah sehingga memicu komplain tidak dilayani dengan baik.
"Padahal airnya ada, gara-gara ada kebocoran. Jadi Alhamdulillah dengan adanya kerja sama ini kebocoran bisa dikurangi bisa diarahakan ke pelanggan baru atau daerah yang sering kekurangan air. Jadi saya happy dengan progres," ujarnya.