Masyarakat diminta mulai perhatikan komposisi bahan makanan kemasan

Oleh Mohammad Taufik pada 29 November 2016, 11:37 WIB

Bandung.merdeka.com - Pernahkah Anda benar-benar memperhatikan komposisi gula, garam, serta lemak dalam makanan kemasan yang Anda beli setiap waktunya? Jika tidak, yuk dimulai dari sekarang membaca komposisi gula, garam, lemak, dan rajin membaca label kemasan makanan sebelum mengkonsumsinya.

Membaca dan mengetahui komposisi kadar gula, garam, dan lemak pada sebuah produk makanan sangatlah penting. Hal tersebut tentu berpengaruh pada kesehatan tubuh. Penyakit tidak menular seperti diabetes melitus akan membayangi mereka yang tidak memperhatikan konsumsi gula, garam, serta lemak dengan baik.

Head of Nutrifood Research Center, Susana menjelaskan, Nutrifood sebagai produsen makanan dan minuman kesehatan bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan edukasi di lingkungan kantor Pemkot Bandung dengan tema 'Cermati Konsumsi Gula, Garam, Lemak, dan Baca Label Kemasan Makanan'.

Kegiatan edukasi yang diselenggarakan di Hotel Arion Swiss Belhotel, Selasa (29/11), dihadiri oleh pegawai Pemkot Bandung. Dengan digelarnya acara ini, diharapkan mampu memberikan pengetahuan lebih mendalam mengenai pentingnya mencegah penyakit tidak menular dengan memperhatikan label kemasan makanan.

"Dalam kegiatan ini, kami memberikan informasi lengkap mengenai pentingnya mengetahui komposisi gula, garam, dan lemak pada kemasan makanan. Tidak bisa dipungkiri jika hingga saat ini masih banyak masyarakat yang malas membaca komposisi pada kemasan makanan," ujar Susana kepada Merdeka Bandung, Selasa (29/11).

Terkait dengan edukasi cara membaca label kemasan, masyarakat umumnya hanya memperhatikan label pada makanan kemasan terkait label halal sebanyak 36,5 persen, waktu kadaluarsa sebanyak 34,9 persen, nama produk sebanyak 20,6 persen, komposisi makanan sebanyak 7,9 persen. Padahal, kata dia, yang tak kalah pentingnya adalah membaca Informasi Nilai Gizi (ING) yang ada di label makanan kemasan.

Informasi pada label kemasan sekurang-kurangnya berisi nama produk atau nama pangan olahan, daftar bahan atau komposisi yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor, halal bagi yang disyaratkan, tanggal dan kode produksi, tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa, nomor pendaftaran, asal-usul bahan pangan tertentu, serta ING dan klaim.

"Edukasi ini diharapkan dapat mendorong dan mengantisipasi Pemkot Bandung untuk memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat. Kami berharap Pemkot Bandung dapat menindaklanjutinya dengan menyusun kebijakan-kebijakan yang dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat," ujarnya.

Tingkat konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih masyarakat Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Sebanyak 26,2 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi garam berlebih, angka ini naik dibandingkan tahun 2009 yang sebesar 24,5 persen. Konsumsi lemak juga naik menjadi 40,7 persen dibandingkan 2009 yang hanya sebesar 12,8 persen.

Data menyatakan, lanjutnya, konsumsi gula, garam, dan lemak masyarakat Jawa Barat mendekati bahkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, yaitu konsumsi gula 2,2 persen dibandingkan nasional 4,8 persen, konsumsi garam 53,8 persen dibandingkan nasional 52,7 persen dan konsumsi lemak 31,2 persen dibandingkan nasional 26,5 persen.