Upaya menuju DAS Citarum bebas banjir dalam kegiatan RHL

Oleh Farah Fuadona pada 15 November 2016, 11:18 WIB

Bandung.merdeka.com - Banyak upaya dilakukan guna mewujudkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum bebas banjir. Diantaranya adalah melakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL). Ada tiga upaya yang bisa dilakukan dalam upaya RHL untuk pengelolaan DAS.

Kepala Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Citarum Ciliwung, Dodi Susanto mengatakan, ada tiga upaya yang bisa dilakukan adalah RHL Vegetatif yakni di luar kawasan seperti agroforestri, hutan rakyat, hutan kota, penghijauan lingkungan.

Kemudian di dalam kawasan yakni reboisasi dan penyediaan bibit gratis yakni penanaman 25 pohon atau orang. Selanjutnya adalah RHL Sipil Teknis dalam hal ini adalah DAM pengendalian, DAM penahanan, gully plug dan sumur resapan air.

"Terakhir adalah Pemberdayaan Masyarakat yakni pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, pendampingan, pemberian bantuan modal sosialisasi," ujar Dodi saat ditemui dalam acara "Seminar Solusi Penanggulangan Banjir Citarum" di Grand Royal Panghegar Hotel, Selasa (15/11).

Bicara soal strategi yang dilakukan untuk melakukan pengelolaan DAS Citarum, fokus pada Sub DAS Prioritas dari hulu, tengah, dan hilir. Selanjutnya penetapan lokasi dan rencana RHL yang partisipatif dan adaptif atau menjadikan masyarakat sebagai subjek atau pelaku utama kegiatan.

Peningkatan kapasitas SDM secara aktif melalui pendampingan yang berkelanjutan dan prakondisi sampai tingkat desa atau tingkat tapak. Terakhir adalah keterpaduan seluruh sektor dan stake holder sosialisasi.

"Implementasi pengelolaan DAS harus didukung oleh semua pihak, baik pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha dan masyarakat perorangan dan atau forum koordinasi pengelolaan DAS melalui koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi," jelasnya.

Dodi menjabarkan, rencana pengelolaan DAS yang telah ditetapkan menjadi acuan dan salah satu dasar dalam melaksanakan upaya RHL dan pembangunan sektor serta rencana pembangunan wilayah pada setiap provinsi dan kabupaten atau kota.

Sementara itu, permasalahan dan tantangan dilapangan DAS Citarum Hulu adalah lahan kritis tersebar sebagian besar di lahan negara, sebagian besar lahan milik yang digarap masyarajat dikuasai oleh orang kaya, lahan kritis sebagian besar berupa ladang sayuran dikelerengan yang curam, dan masyarakat tidak mau membuat teras bangku.

Untuk peluang dan faktor pendukung keberhasilan kegiatan dilapangan DAS Citarum Hulu yakni dibeberapa kecamatan sudah ada kelembagaan lokal yang peduli lingkungan dan penggiat-penggiat lingkungan, serta sebagian masyarakat bersedia dan mendukung kegiatan RHL.