Filipina pesan dua pesawat buatan Indonesia senilai USD 19 juta

Oleh Muhammad Hasits pada 04 November 2016, 13:03 WIB

Bandung.merdeka.com - Pesawat terbang buatan tanah air masih menjadi incaran negara-negara di dunia. Buktinya, Pemerintah Filipina memesan dua  pesawat dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Dua unit pesawat jenis NC212i ini dibeli dengan harga USD 19 juta.

Hal ini terungkap saat Under Secretary Phillip/nes Air Force, Raymun Elefante didampingi Mayor Jenderal Roz Briguez berkunjung ke PT DI, Jumat, (4/11). Kunjungan diterima oleh Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT DI Budiman Saleh.

"Kunjungan Under Secretary Philipines Air Force ke PTDI untuk meninjau pesawat NC212i yang telah dipesan dan siap dikirimkan ke Filipina," ujar Budiman kepada wartawan di sela acara kunjungan.

Dia menuturkan, pesawat NC212i adalah pesawat multiguna generasi terbaru dari NC212. Pesawat ini memiliki daya angkut 28 penumpang, memiliki ramp door, kabin yang luas di kelasnya, sistem navigasi dan komunikasi yang lebih modern, biaya operasi yang lebih rendah namun tetap kompetitif di pasar pesawat kecil.

Pesawat NC212i dapat juga digunakan sebagai pembuat hujan, patroli maritim dan penjaga pantai. "Pesawat generasi sebelumnya C212 berbagai seri telah digunakan lebih dari 600 unit oleh 38 negara di antaranya yaitu Thailand, Filipina, Afrika Selatan, Spanyol, Uni Emirat Arab, Cili dan Meksiko," katanya.

Budiman mengungkapkan, pembuatan pesawat NC212i tersebut telah sepenuhnya dikerjakan oleh PT DI. Dia menyebut  PT DI adalah satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang saat ini memproduksi pesawat NC212i.

"Seluruh proses pembuatan pesawat tersebut telah dilakukan di Bandung pada kawasan produksi PT DI. Karena Airbus Defence and Space telah menyerahkan sepenuhnya fasilitas produksi ke PT DI. Mulai dari jig dan tools hingga pergudangannya (Slow Mover Material) yang semula berada di Spanyol telah dikirimkan seluruhnya ke PT DI," ungkapnya.

Budiman mengatakan, dua unit pesawat NC212i ini rencananya akan diserahkan kepada pemerintah Filipina pada awal 2017. Sebelum penyerahan pesawat, akan dilakukan latihan bagi pilot yang akan mengoperasikan dua pesawat ini.

"Insyaallah training (training pilot) akan dilakukan di bulan Januari. Karena itu juga akan terpotong dengan christmas (Natal). Kita juga harus menghormati mereka karena mayoritas katolik, tapi mereka bilang engga masalah, mereka akan kirim orangnya ke sini," katanya.

Budiman menambahkan selain pesanan dari Filipina, PT DI saat ini juga sedang membuat pesawat NC212i sebanyak 3 unit pesanan dari Vietnam yang seluruh proses pembuatan struktur pesawat mulai dari Fuse/age, Center Wing, Outer Wing, Outer F/ap, Inner F/ap, Ai/eron, Vertical Stabilizer, Rudder, Horizontal Stabilizer, Elevator serta semua Door mulai Pilot Door, Passenger Door, Ramp Door, Forward Door dan Emergency Door itu dikerjakan seluruhnya di PTDI. .

Tag Terkait