Meski tanpa tempurung kepala, bocah asal Ciamis ini tumbuh sehat

Oleh Mohammad Taufik pada 03 November 2016, 12:15 WIB

Bandung.merdeka.com - Hidup selama enam tahun tanpa tempurung kepala, bocah berusia enam tahun asal Ciamis tumbuh dengan sehat. Hal tersebut nampak dari ketahanan bocah berinisial O yang semula divonis hanya memiliki waktu hidup seminggu, tapi kenyataannya setelah lahir justru tumbuh dengan tubuh gemuk hingga saat ini.

"Bisa bertahan hingga saat ini tanpa tempurung kepala tentu hal luar biasa ya. Kami juga cek kondisinya kemarin dia sehat dan gemuk. Maksudnya sehat itu dia bisa makan dengan baik meskipun hidup tanpa tempurung kepala," ujar Dokter spesialis bedah anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Mirna Sobana Adriansyah, Rabu (3/11).

Hingga saat ini, pasien asal Ciamis itu masih menjalani rawat jalan. Kata dia, pasien tersebut masih belum membutuhkan rawat inap karena sejauh pemeriksaan selama ini kondisi pasien masih terbilang baik dan bisa menjalani rawat jalan.

Ke depan, jika pasien membutuhkan rujukan untuk rawat inap tentu akan dilakukan oleh tim dokter yang menanganinya. Tentu saja diharapkan kondisi sang bocah akan baik-baik saja dan bisa menjalani proses operasi yang rencananya akan dilakukan pada tahun depan.

Rencananya serangkaian operasi akan dilakukan oleh bocah tersebut, namun tidak dalam waktu dekat. Pihak dokter akan terus melakukan pemeriksaan secara keseluruhan untuk kondisi pasien dan menelusuri penyebab terjadinya bocah tersebut lahir tanpa tempurung kepala.

"Kalau dibilang genetik, kita harus cek gen-nya, karena pasien ini lahir dari seorang ibu dengan anak empat dan dia anak pertama. Saya tanya kan ketiga anak lainnya ternyata kondisinya baik-baik saja. Tentu ada kemungkinan lain, bisa saja terjadi saat proses kehamilan trimester pertama. Bisa karena virus dan lainnya," ujarnya.

Mirna menjelaskan, bocah berusia enam tahun itu datang ke RSHS dalam kondisi ada kelainan pada wajah, tengkorak, rahang, saluran nafas, serta pada bagian tangan. Hingga saat ini pasien belum melakukan pemeriksaan secara keseluruhan.

Pihak keluarga pasien masih terus melakukan konsultasi intensif dengan tim dokter guna menemukan jalan keluar yang tepat dalam menangani kasus langka ini. Rencananya siang ini pasien akan kembali melakukan pemeriksaan ke RSHS.

Tag Terkait