Ridwan Kamil luncurkan Sistem Smart School Edubox di 25 sekolah
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) meluncurkan Sistem Smart School bernama Edubox di 25 sekolah. Dengan adanya sistem ini pelaksanaan ujian, penilaian rapor, hingga pemantauan siswa yang bolos dapat dilakukan lewat smartphone.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan, dengan adanya sistem ini memberikan banyak kemudahan bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut salah satu keuntungannya yakni ujian dilakukan secara digital lewat smartphone. Siswa pun tidak dapat mencontek karena soal telah dibuat berbeda.
"Dengan cara seperti ini dia (guru) bisa punya setengah juta soal ujian. Saking banyaknya maka tiap anak ujiannya beda-beda. Sehingga tidak ada lagi yang bisa mencontek ya karena tiap ujian itu soalnya beda-beda," ujar Emil kepada wartawan saat melakukan peluncuran di SMP Negeri 1 Bandung, Jalan Kesatrian, Selasa (1/11).
Menurut Emil, dengan sistem juga dapat menghemat biaya ujian yang biasanya menggunakan kertas. Dia menyebut jika dikalkulasikan dapat menghemat anggaran sampai Rp 30 miliar.
"Ini bisa menghemat Rp 30 miliar per tahun dari biaya ujian yang sifatnya dengan kertas. Ujian sekarang bisa dengan HP kira-kira begitu, karena semua anak rata-rata punya hp. Yang tidak punya smartphone nanti ujiannya di laboratorium menggunakan komputer yang disediakan sekolah tapi 90 persen menurut penelitian rata rata sudah punya smartphone sehingga ujiannya bisa di situ," katanya.
Selain itu, lanjut Emil, para guru juga tidak akan lagi direpotkan dengan tugas memeriksa soal ujian apalagi menulis rapor dengan cara-cara konvensional. Sebab hasil ujian akan langsung diproses secara otomatis oleh sistem
"Hitungan menit hasil ujiannya juga sudah bisa diketahui. Jadi guru tidak perlu lagi meriksain kertas ujian yang jumlahnya puluhan, ratusan. Sehingga guru habis waktunya untuk urusan administrasi 40 persennya. Sekarang Insya Allah dengan Edubox tidak ada lagi 60 persen urusan mengajar, 40 administrasi, tapi hampir 100 persen dia isinya mengajar membimbing dan menjadi teladan anak-anak sekolah," paparnya
Tak hanya itu, lanjut Emil, dengan sistem Edubox ini juga dapat melacak anak-anak yang bolos. Sebab HP siswa akan terdeteksi melalui GPS yang tersambung dengan server di sekolah.
"Terkumpul anak-anak yang bolos ketahuan di sini, karena semua HP-nya diregister di sekolah dengan sistem GPS. Jadi kepala sekolah, wali kelas orang tua bisa tahu anaknya di mana dengan sistem Edubox ini di saat jam sekolah. Sehingga anak-anak yang bolos itu pasti ketahuan tidak sedang berada di lokasi lah begitu," ungkapnya.
"Satu lagi yang penting dengan sistem ini Insya Allah suatu hari enggak perlu ada buku lagi. Enggak ada lagi tipu-tipu fotokopi, tipu-tipu beli buku. Semua bahan ajar pelan-pelan lagi ditransfer jadi e-book. Jadi anak juga bisa baca di situ," ujar Emil.
Emil menargetkan penerapan sistem ini akan dilakukan di semua sekolah di Kota Bandung pada tahun 2017 mendatang.
"Tahun depan Insya Allah akan kita terapkan di semua sekolah. Sekarang di 25 sekolah dulu bantuan dari bank BJB sebagai eksperimen. Mudah-mudahan di anggaran 2017 kita bisa mengeduboxan seluruh sekolah SD, SMP, SMA di Bandung," ujarnya.
Di tempat sama, Kadisdik Kota Bandung Elih Sudiapermana menambahkan untuk tahap awal ada 25 sekolah menjadi percontohan. Sebanyak 25 sekolah ini terdiri dari jenjang SD, SMP dan SMA.
"Untuk SD ada 4 diantaranya SD Banjarsari, Soka, Cicabe dan Cijambe 2. Untuk SMP ada 17 diantaranya SMP 1, 2, 3, 7, SMP 21, 40, 53 dan SMA ada 4 yakni SMA 2, 4, 10, 22. Sekolah ini dipilih pertimbangannya pemerataan. Di SMP 53 bahkan sudah lebih accelerated dimana ulangan hariannya sudah berbasis IT," kata Elih.
Elih mengatakan, sistem Edubox ini sengaja menggunakan sistem internet lokal di sekolah. Sehingga tidak akan terganggu oleh sejumlah faktor yang menghambat misalnya cuaca buruk.
"Dengan sistem ini untuk mengurangi kebergantungan kita kepada internet, maka kita buat jaringan internal di setiap sekolah," katanya memungkasi.