Kota Bandung raih Penghargaan Kawastara Pawitra dari Mendikbud
Bandung.merdeka.com - Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial mewakili Pemerintah Kota Bandung mendapat penghargaan Kawastara Pawitra dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Solo Jawa Tengah, Sabtu (15/10).
Kawastara Pawitra merupakan penghargaan yang diberikan kepada pemerintah daerah yang dianggap peduli terhadap program pelatihan kepala sekolah. Penghargaan tersebut diberikan karena pemkot Bandung dianggap memiliki komitmen tinggai dalam mengimplementasikan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah utamanya pada program penyiapan calon kepala Sekolah/Madrasah.
Oded mengatakan, penghargaan yang dinobatkan merupakan bentuk apresiasi untuk para pejuang pendidikan di Kota Bandung, khususnya Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk terus meningkatkan kualitas para calon kepala sekolah.
"Penghargaan ini untuk meningkatkan bagaimana kualitas para calon kepala sekolah untuk melakukan tugasnya, tidak hanya sekadar mengajar tapi bagaimana memimpin para guru," ujar Oded dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung, Sabtu (15/10).
Oded menuturkan, tugas kepala sekolah juga menjadi manajer memimpin para guru sehingga manakala guru tersebut berhasil maka output kepada siswa didik pun turut berhasil dan berkualitas.
Sementara itu dalam arahannya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan ke depan pendidikan di Indonesia akan difokuskan kepada tingkat SMA dan SMK. "Pemerintah akan memfokuskan pendidikan SMK bagaimana soft skill dan karakter akan diperkuat," katanya.
Di tempat sama, Ketua Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) P Siswandari, mengatakan PPCKS dilakukan dengan baik melalui dana APBD maupun masyarakat. Jadi dalam hal ini seleksi kepala sekolah yang merupakan ruh PPCKS terlihat keobyektivannya.
Menurut dia, hampir tujuh tahun ini sudah sekitar 700 kali PPCKS diimplementasikan pada 334 atau sekitar 65 persen kabupaten/kota. Jadi, dia melanjutkan, setiap minggu ada sekitar tiga kegiatan penyiapan calon kepala sekolah di negara ini, dimana kegiatan tersebut melibatkan lebih dari 800 asesor dan lebih dari 500 master trainer.
"Yang lebih penting adalah dimilikinya niat kuat dari seluruh jajaran pimpinan dan staf LPPKS Indonesia untuk melaksanakannya sesuai aturan yang berlaku, namun tetap mengindahkan aspek fleksibilitas karena adanya variasi budaya, sosial ekonomi, kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan geografis kepada Indonesia," katanya.
Ia mengatakan, menyikapi keberagaman tersebut LPPKS Indonesia terus melakukan berbagai koordinasi dengan semua pihak terkait dengan tetap mengharmoniskan langkah. Hal itu agar cita-cita untuk melahirkan kepala sekolah sebagai pemimpin masa kini dan masa depannya berjiwa wirausaha dan profesional benar-benar terwujud.
Menurut dia, pada jiwa wirausaha inilah seluruh kepala sekolah di Indonesia diharapkan menjadi sosok kreatif dan inovatif, selain itu ada 12 karakteristik lain yang harus dimiliki oleh kepala sekolah. Sebanyak 12 karakteristik lain yang harus dimiliki yaitu prestatif, kolaboratif, kompetitif, pekerja keras, pantang menyerah, percaya diri secara memadai, berani menanggung resiko, menghargai orang lain, menghargai waktu, menghargai uang, pandai menangkap peluang bisnis untuk memajukan pendidikan dan memiliki internal baik.
Menurut Siswandari, Pemerintah melalui Permendiknas Nomor 6 Tahun 2009 yang diperbarui dengan Permendikbud Nomor 39 Tahun 2012 dan diperbarui lagi dengan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2015 tentang Struktur dan Tata Kerja LPPKS.
Permendiknas mengamanahkan kepada LPPKS untuk melaksanakan penyiapan, pengembangan dan pemberdayaan kepala sekolah. "Amanah ini akan dapat dilaksanakan dengan baik jika didukung oleh seluruh stakeholders baik internal maupun eksternal," ujarnya.
Kawastara Pawitra sendiri berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki makna, 'Kawastara' berarti 'terlihat' sedangkan 'Pawitra' berarti 'jernih' atau 'suci'. Penghargaan ini akan diberikan kepada 113 Kepala Daerah seluruh Indonesia yang turut dalam melaksanakan program tersebut secara bersih serta konsisten dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Karena pada dasarnya peningkatan mutu pendidikan berasal dari sekolah yang baik, dan sekolah yang baik dikarenakan memiliki kepala sekolah yang baik pula. Selain Kota Bandung, ada 113 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia yang juga menerima penghargaan sama.