Alami kelainan jantung, Gesya bayi kembar siam meninggal dunia

Oleh Farah Fuadona pada 07 Oktober 2016, 14:27 WIB

Bandung.merdeka.com - Sepuluh hari pasca operasi pemisahan, satu dua dari dua bayi kembar siam meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS). Gesya Ummaya Ramadani (3 bulan) meninggal dunia pada Jumat pagi pukul 06.10 WIB.

Direktur Utama RSHS Bandung Ayi Djembarsari mengatakan, Gesya bayi asal Ciamis tersebut meninggal lantaran kelainan jantung yang diderita. Sehingga terjadi penurunan kondisi klinis 48 jam setelah operasi pemisahan pada 27 September lalu.

"Seminggu setelah operasi pemisahan itu memang sudah diprediksi merupakan kondisi kritis bagi bayi. Sekitar 48 jam setelah pemisahan bayi Gesya ini mulai mengalami perburukan kondisi klinis. Otak, paru-paru, jantung hingga peredaran darahnya," ujarnya di RSHS Bandung, Jumat (7/10).

Tim dokter sudah berupaya memperbaiki kondisi kakak dari Gisya Ummaya Ramadani itu, termasuk berbagai tunjangan support yang diberikan dan semua ilmu sudah dikeluarkan. Namun semua itu tak cukup untuk menyelamatkan nyawa bayi Gesya hingga akhirnya usianya hanya bertahan sampai 96 hari saja.

"Kami sudah mengerahkan segala kemampuan. Namun tadi pagi sekitar pukul 06.10 bayi Gesya meninggal di ICU. Kami terus melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dan pihak keluarga sudah dapat menerima kondisi terakhir," katanya.

Dia memaparkan, penyebab kematian bayi Gesya juga bukan hanya kelainan jantung, namun dipengaruhi berbagai faktor seperti fungsi ginjalnya yang menyebabkan bayi itu tidak bisa kencing sebagaimana mestinya. Begitu pula dengan sistem pernafasannya sehingga terus dibantu menggunakan alat, jantung yang tidak berfungsi baik.

"Kami coba beri bantuan pernafasan, makanya setelah operasi bayi Gesya tidak lepas dari alat bantu pernafasan. Untuk gagal organ ginjal kami terus lakukan cuci darah, termasuk support obat-obatan. Secara umum tekanan darahnya mulai menurun," kata dia.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah bayi Gesya langsung mendapatkan penanganan tim kamar jenazah RSHS Bandung. Seperti dimandikan dan dikafani, jenazah langsung diantarkan ke kediaman orangtuanya di Ciamis menggunakan mobil jenazah RSHS Bandung.

Adapun sang adik, Gisya Ummaya Ramadani saat ini masih dalam penanganan tim dokter RSHS Bandung. Sempat dirawat di ICU selama dua hari pasca operasi pemisahan, adik kembar bayi Gesya itu kini sudah dipindah ke ruang perawatan anak.

"Kami sedang melakukan penyesuaian asupan nutrisi bagi bayi Gisya. Termasuk pemantauan fungsi indra seperti pendengaran, penglihatan dan sistem syaraf. Dalam satu atau dua minggu ke depan kemungkinan bisa dipulangkan dalam keadaan sehat," kata tim dokter RSHS Bandung, Julistio Djais.

Tag Terkait