Risau dampak teknologi, siswa SMA 'pamerkan' perempuan tak berbusana

Oleh Mohammad Taufik pada 16 Februari 2016, 11:41 WIB

Bandung.merdeka.com - Tubuh-tubuh surealis (aliran seni yang menunjukkan kebebasan kreativitas) menjadi objek lukisan pameran seni rupa Five Art Exhibition di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. Pameran yang digelar siswa-siswi SMAN 5 Bandung ini menyajikan 49 lukisan. Pengaruh teknologi pada manusia menjadi sorotan.

Louis Figo, siswa kelas 1 SMAN 5 Bandung, misalnya menyajikan lukisan berjudul Techno Invation. Lewat lukisan oil on canvas 70x90 centimeter, ia menyajikan lukisan torso atau organ manusia seperti yang biasa diperagakan dalam pelajaran IPA di sekolah-sekolah.

Lukisan itu memang menampilkan usus, ginjal, paru dan organ lainnya. Tetapi bagian jantung tubuh itu digantikan organ berbentuk ponsel pintar layar sentuh lengkap dengan kabelnya.

Five Art merupakan organisasi ekstra kulikuler SMAN 5 Bandung. Pameran ini terkait dengan hari ulang tahun yang ke-4 komunitas seni rupa yang berdiri 12 Februari 2012 itu. Five Art sudah beberapa kali menggelar pameran seni rupa, sebuah acara yang jarang digelar oleh siswa SMA umumnya.

Ketua panitia yang juga peserta pameran, Affif Kusumah (16), menyebutkan ada 49 karya yang dipamerkan dalam pameran yang berlangsung sejak 12 sampai 16 Februari itu.

Semua karya tersebut mengusung tema besar pameran, yakni teknologi yang memiliki dua sisi bagi manusia, positif dan negatif.

"Kita ingin sampaikan ke masyarakat bahwa teknologi diciptakan manusia, jangan sampai manusia dikuasai atau dikontrol teknologi," kata Affif, kepada Merdeka Bandung.

Siswa kelas dua yang hobi melukis ini melihat teknologi telah membuat kehidupan manusia berbeda. Misalnya, setiap hari manusia berkumpul namun tidak bercengkrama. Interaksi justru terjadi secara maya lewat ponsel pintar. "Kita sering berkumpul tanpa sosialisasi, kita malah sibuk dengan HP masing-masing," katanya.

Affif sendiri menyajikan lukisan berjudul Manusia Tak PernahPuas, sebuah lukisan dari cataceolic yang menampilkan erupsi gunung berapi berwarna merah.

"Teknologi membuat manusia tidak pernah puas, selau ingin menguasai, selalu kurang. Itu sebabnya ada perang," katanya.

Tubuh surealis lainnya ditampilkan Tamara Dhanisalewat lukisan Viral Lust. Sebuah lukisan dengan media pensil dancharcoal 60x60 centimeter.

Lukisan ini menampilkan tubuh seorang perempuan telanjang yang ditempeli potongan-potongan kertas. Tidak jelas kaitan lukisan ini dengan teknologi.

Tubuh perempuan polos juga ditampilkan Maura Arief lewat lukisan Butuh Status. Lukisan ini tentang seorang wanita yang berdiri menyamping sedang memegang rambut seperti sedang keramas. Di bagian dada wanita tersebut tertempel rongsokan ponsel.

Tag Terkait