Angka kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
Bandung.merdeka.com - Menurut survei kesehatan rumah tangga dan riset kesehatan dasar 2007 mengenai distribusi penyebab kematian semua kelompok umur di Indonesia, angka kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia semakin meningkat, dari 49,9 persen pada 2001 menjadi 59,5 persen pada 2007.
Head of Nutrifood Research Center, Susana menjelaskan, tingkat prevalensi beberapa penyakit tidak menular di Jawa Barat mendekati bahkan lebih tinggi dibandingkan prevalensi PTM nasional.
"Tingginya angka PTM ini membuat kami menggelar kegiatan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan khususnya memperhatikan komposisi konsumsi gula, garam, dan lemak," ujar Susana kepada Merdeka Bandung dalam acara 'Cermati Konsumsi Gula, Garam, Lemak, dan Baca Label Kemasan Makanan', Selasa (29/11).
Dari Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, beberapa penyakit tidak menular dan persentasenya sebagai penyebab kematian di Indonesia adalah stroke 21,1 persen, penyakit jantung koroner 12,9 persen, dan diabetes melitus 6,7 persen.
Sementara menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, tingkat prevalensi beberapa penyakit tidak menular di Jawa Barat mendekati bahkan lebih tinggi dibandingkan prevalensi PTM nasional.
Penyakit tersebut antara lain hipertensi 29,4 persen dibandingkan nasional 25,8 persen, diabetes melitus 2,0 persen dibandingkan nasional 2,3 persen, penyakit jantung koroner 1,6 persen dibandingkan nasional 1,5 persen, gagal ginjal kronis 0,3 persen dibandingkan nasional 0,2 persen, stroke 12,0 persen dibandingkan nasional 12,1 persen, dan obesitas 15,2 persen dibandingkan nasional 15,4 persen.
"Kami berharap masyarakat Jawa Barat dapat lebih bijak dan cermat memilih makanan yang dikonsumsi," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementrian Kesehatan RI, Lily S Sulistyowati.