Nuning, Dosen FSRD ITB Mengajak Lebih Paham Soal Mitos Dan Mitologi Indonesia

Oleh Endang Saputra pada 09 Januari 2019, 11:36 WIB

Bandung.merdeka.com - Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB), Nuning Yanti Damayanti menjelaskan perihal mitos dan mitologi yang ada di Indonesia diduga sudah ada sejak masa prasejarah, cerita mitos disampaikan dari mulut ke mulut atau secara lisan.

Mitologi dalam pengertian di Indonesia dibedakan menjadi tiga pemahaman, yang pertama yaitu mitos sebenarnya, dimana manusia berusaha dengan imajinasinya menerangkan gejala alam, kekuatan alam, kegaiban, mistis yang ada dikaitkannya dengan kepercayaan Hindu India mulai mempengaruhi cara berfikir masyarakat Indonesia, karena itu mitos di Indonesia seringkali dikaitkan dengan hal spiritualitas, kegaiban dan mistis.

"Pengertian kedua mitos adalah cerita rakyat, yang merupakan usaha manusia mengisahkan peristiwa penting menyangkut kehidupan masyarakat yang disampaikan dari mulut ke mulut juga secara lisan, seringkali menjadi kisah heroik yang irasional sehingga sulit dibuktikan kebenarannya," ujar Nuning kepada Merdeka Bandung, belum lama ini.

Secara universal gejala kisah heroik yang ada dalam masyarakat memang terjadi hampir diberbagai belahan dunia, maka agar meyakinkan dikaitkanlah seorang tokoh ideal dalam cerita tersebut. Lutung Kasarung adalah salah satu legenda yang dipaparkan dalam cerita pantun yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Sunda Jawa Barat.

Pada masa mitologi berkembangnya suatu cerita di Indonesia selalu dikaitkan dengan hal-hal gaib dan mistis. Hal ini karena peradaban manusia pada jaman itu masih dalam tingkat mistis, mereka masih percaya akan adanya kekuatan-kekuatan gaib melebihi kekuatan manusia biasa yang mengendalikan alam.

Ada tidaknya tokoh-tokoh tersebut belum diketahui secara pasti, hanya saja tokoh-tokoh tersebut dihubungkan dan menjadi penanda di suatu daerah. Pengertian universal dan asal usul kata mitos, menurut para ahli sejarah dan sosiologi, mitos berasal dari kata myth (Inggris) dan muthos (Yunani kuno) memiliki makna tentang kepercayaan dari masyarakat tertentu sebagai acuan pola hidup mereka.

"Secara universal gejala kisah heroik yang ada dalam masyarakat memang terjadi hampir diberbagai belahan dunia, maka agar meyakinkan dikaitkanlah seorang tokoh ideal dalam cerita tersebut yang kemudian menjadi mitos. Mitos dipahami juga sebagai cerita atau dongeng tetang figur (character) segala sesuatu yang bersifat imajiner, artinya mitos merupakan hal yang tidak nyata, khayalan, fiktif dan imajinatif namun diyakini keberadaannya oleh masyarakat setempat," jelasnya.

Bagi masyarakat yang meyakininya, mitos dianggap hal yang nyata dan mempengaruhi pola pikir (paradigma) dan pola kehidupan sosial (social-society) masyarakat tersebut. Mitos diwariskan secara turun temurun (tradition) sehingga mitologi atau mitos- itu merupakan hal yang penting bagi masyarakat yang masih berfikir tradisional dan menjadi salah satu bagian dari pola kehidupannya.

Perubahan mendasar terjadi kira-kira pada abad ke lima ketika manusia mulai berfikir filosofis makna mitologi yang semula dianggap rasional kemudian menjadi irasional. Di Eropa pemikiran filsafat mengacu pada tokoh-tokoh filsuf Eropa yaitu Plato, Aristoteles, Socrates yang mempertanyakan tentang alam semesta dan gejala-gejala alam yang terjadi di lingkungan kehidupannya.

Mahluk Mitologi Dalam Kepercayaan Nusantara

Makhluk mitologi lainnya yang sudah dikenal oleh hampir seluruh rakyat Indonesia adalah tokoh Garuda. Namun, berbeda dengan wujud Garuda Pancasila yang kita kenal, garuda makhluk mitologi ini adalah kendaraan Dewa Wisnu dalam ajaran Hindu, yaitu wujud manusia yang berkepala burung elang, tubuhnya berwarna emas, wajahnya berwarna putih dan sayapnya berwarna merah.

Garuda digambarkan gagah dan perkasa memiliki tubuh yang sangat besar. Mitologi lainnya di Kalimantan menjadi kebanggaan warga Kutai adalah Lembuswana mahluk yang digambarkan memiliki kepala singa, bersayap elang, berbelalai gajah, dan bersisik ikan. Ia adalah penguasa sungai Mahakam yang tinggal di dasar sungai sebagai pelindung Kutai.

Di Cirebon dikenal makhluk mitologi Paksi Nagaliman dan Warak Ngendon kreasi imajinatif masyarakat tradisional Cirebon dan Semarang, penciptaan wujud mahluk berkepala naga, badan menyerupai wujud harimau dan kakinya menyerupai kaki Kambing, merupakan khas kebudayaan pesisir Utara Jawa.

Kisah mitos Indonesia lainnya yang sangat dikenal dalam kepercayaan masyarakat di pulau Jawa adalah Nyai Roro Kidul, yang diyakini sebagai tokoh mitos Kanjeng Ratu penguasa Laut Kidul (Selatan), masih banyak lagi mitos dan legenda lainnya di Indonesia.

Tag Terkait