Lewat internet, Toserda milik Willy Hono merambah hingga Amerika

Oleh Farah Fuadona pada 08 Desember 2016, 10:17 WIB

Bandung.merdeka.com - Menjual ratusan produk yang semuanya bercita rasa pedas, nyatanya membuat Willy Hono meraih kesuksesan. Menggunakan title Toserda yang merupakan singkatan dari Toko Serba Lada, ia berhasil mengirimkan produknya hingga ke Amerika.

Berawal dari melihat peluang begitu baik dari pangsa pasar Indonesia yang sangat menyukai makanan pedas, pria berkulit putih ini memutuskan untuk membuka Toserda. Dulu Toserda hadir hanya pada sebuah toko kecil berukuran 25 meter persegi.

Merintis usaha sejak 2010 dengan membuka toko di Jalan Pajajaran, Willy mengandalkan karyawan dan perkenalan bisnisnya lewat mulut ke mulut. Tak terpikir untuk mempromosikan usahanya menggunakan media sosial. Setahun berjalan, Willy merasa kemudahan yang ditawarkan dunia maya begitu menggiurkan.

"Dulu saya promosi ke orang-orang ya mengandalkan obrolan mulut ke mulut saja. Mengandalkan keluarga dan teman sebagai tempat berpromosi karena dulu pas awal enggak melek internet. Ternyata saya sangat butuh media untuk promosi, hingga akhirnya berselancar di dunia maya," ujar Willy kepada Merdeka Bandung, Rabu (7/12).

Setahun berjalan, Willy mengembangkan lahan promosi dengan membuat website bertitle Toserda.com. Tak disangka, antusiasme pelanggan muncul tatkala ia baru saja meluncurkan websitenya itu. Pelanggan melakukan pemesanan dari berbagai daerah.

Mulai dari dalam kota seperti warga Bandung sendiri, hingga ke luar pulau seperti Aceh, Papua bahkan mencapai Amerika. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Willy. Tak pernah terpikir jika produk yang dijualnya bisa dipesan oleh warga Amerika.

"Ternyata dunia maya membuat bisnis saya semakin berkembang. Penjualan paling jauh pernah ke London dan Amerika. Memang ternyata banyak yang suka pedas, bahkan hingga ke negara yang jauh di sana," jelasnya.

Produk yang dijual Willy sangatlah beragam mulai dari keripik, kerupuk, sambal, abon, kentang, bahkan cokelat dengan keseluruhan merupakan makanan bercita rasa pedas dengan tingkat yang berbeda-beda.

Setelah berjalan enam tahun, Willy tentu tak mau berpuas diri. Sadar bila inovasi sangat dibutuhkan agar usahanya terus berkembang, pria berusia 33 tahun ini terus melihat pasar yang ada dan melakukan perubahan mengikuti zaman. Ia tak mau kalah dengan tren yang belakangan tengah berkembang.

Mulai dari sisi pengemasan produk, pengiriman dan secara berkelangsungan membawa hal-hal operasional bisnisnya serta konvensional ke arah digital. Willy merasa keputusannya membawa bisnis ini ke ranah online sangatlah tepat. Berbagai manfaat ia rasakan, seperti semakin banyaknya reseller yang datang dari dalam bahkan luar negeri hingga mendatangkan pendatangan yang jauh lebih besar dibandingkan pada saat ia hanya mengandalkan toko offline saja.