Kisah Ary Ahmad, pemain muda timnas Sepakbola Indonesia meraih mimpi
Bandung.merdeka.com - Menjadi pemain sepakbola profesional merupakan cita-cita Ary Ahmad Syafari sejak kecil. Oleh sebab itu dia terus berlatih mengolah si kulit bundar itu secara tekun. Selepas lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 25 Bandung, remaja kelahiran Cikajang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu lalu bergabung dengan Sekolah Sepakbola UNI Bandung.
Berkat kerja kerasnya dia pun lolos seleksi pemain Persib U-21, hingga mengantarkannya ke Timnas U-19. Namun demikian, Ary tak lantas melupakan pendidikan. Sembari bermain sepakbola, dia tetap melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. "Saya ingin keduanya berjalan bersamaan," kata Ary kepada Merdeka Bandung, beberapa waktu lalu.
Dia bercerita pernah dipanggil seleksi Persib U-21 pada 2013, tapi karena masa penyembuhan selaput darah yang robek jadi tidak ikut. "Putus asa juga di sana dan saya berpikir berhenti bermain sepakbola. Ibu saya juga meminta berhenti dan pilih kuliah, trauma mungkin," ujarnya.
Setelah menginjak masa kuliah, Ary pun mendapatkan titik terang untuk melanjutkan cita-citanya sebagai pemain sepakbola. Namun dia pun harus memilih antara melakukan tes masuk kuliah, atau seleksi sepakbola.
"Akhir tahun saya fokus kuliah dan ikut tes di Unisba Jurusan Ilmu komunikasi dan keterima. Tapi justru di waktu itu juga saya dapat panggilan buat seleksi di Diklat Persib buat persiapan ISL U-21/2014," ujarnya.
"Pada waktu itu seleksinya bentrok dengan hari terakhir daftar ulang. Saat itu saya bingung dan memutuskan jika gagal seleksi Persib U-21 saya akan lebih fokus pendidikan. Allhamdulillah ternyata diterima dan sampai detik ini saya masih bisa bermain sepakbola dengan memakai logo tim kebanggaan semua orang di dada saya. Saya sekarang kuliah di STKIP Pasundan Cimahi semester 4," katanya melanjutkan.
Dia pun yakin, pengorbanannya selama ini bisa membuahkan hasil memuaskan di masa yang akan datang. Di tengah kondisi sepakbola yang karut marut, tak lantas membuatnya putus asa.
"Menjadi pesepakbola profesional adalah cita-cita saya. Saya percaya jika kerja keras dan pengorbanan selama ini akan berbuah manis," ujarnya.
Dia yakin kondisi sepakbola Indonesia akan bangkit dan tidak selamanya seperti ini. Justru dengan keadaan seperti ini dia semakin bersemangat. "Bahkan di saat orang lain putus asa dan leha-leha dengan kondisi seperti ini, saya akan tetap semangat," tuturnya.