Kemenristek batalkan usulan dana Rp 5 T buat perbaiki laboratorium PTN
Bandung.merdeka.com - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) sudah mengusulkan anggara penguatan sarana-prasarana riset di perguruan tinggi negeri (PTN) sebesar Rp 5 triliun.
Namun, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Jumain Appe, mengatakan usulan tersebut belum bisa terealisasi karena adanya efisiensi anggaran.
"Tahun ini tidak jadi," kata Jumain Appe di sela acara ITB CEO Summit on Innovation di Kampus ITB, Bandung, Senin (22/8).
Ia menjelaskan, dana Rp 5 triliun tersebut merupakan jumlah minimal dan hanya untuk PTN yang ada di Indonesia, tidak termasuk perguruan tinggi swasta.
Dari ajuan Rp 5 triliun tersebut, yang terealisasi Rp 200 miliar. Jumlah tersebut tentu tidak mungkin cukup untuk memperbaiki fasilitas riset yang ada di semua kampus negeri di Indonesia.
Menurut dia, untuk keperluan riset diperlukan dana tak terbatas. Untuk mengatasi kebutuhan dana sarana-prasarana riset tersebut, rencananya pemerintah akan mencari pinjaman.
"Upayanya kita harus mencari loan, kalau enggak, karena negara ini memang agak berat," ujarnya.
Ia menyebutkan sejumlah lembaga pinjaman dunia sudah siap memberikan pinjaman kepada Indonesia, antara lain Asian Depelopment Bank (ADB). "Banyak sebenarnya rencana, ADB itu akan membantu kita," katanya.
Dengan kondisi minimnya dana riset, menurut dia akan sulit membangun negara berbasis riset. "Bagaimana mau membangun industry laboratory kalau tidak ada itu (anggaran)," ujarnya menandaskan.