Pentingnya Kualifikasi Pendidikan dan Skill Untuk Berkarier di Sektor Big Tech
Bandung.merdeka.com - University of Warwick bekerjasama dengan IBEC (Indonesia â Britain Education Centre menggelar webinar secara daring yang mengusung tema 'Big Tech Career'. Topik tersebut diangkat lantaran sektor big tech diperkirakanakan meningkat tajam dan jadi industri yang sangat penting, terutama untuk generasi muda.
Tiga pembicara dalam kegiatan tersebut berbagi pengalaman dan hal-hal yang perlu diperhatikan bila ingin berkarier di perusahaan big tech. Mereka adalah Johan Antlov (Chief Growth Officer Happy Fresh), Ricci Wijaya (HR Business Partner ByteDance, dan Tiffany Irianto (Product Marketing Manager Gojek) yang merupakan lulusan University of Warwick.
Johan Antlov mengatakan, siapapun yang ingin berkarier di big tech company harus mempersiapkan berbagai hal. Yang terpenting adalah kualifikasi pendidikan.
"(Kualifikasi pendidikan) ini akan membantu kita untuk mengasah bagaimana berpikir kritis. Jadi, pengalaman yang penting yang saya dapat dari pendidikan di universitas adalah bisa belajar tentang hal itu," kata Johan dari berita tertulis diterima Merdeka Bandung.
Sejalan dengan Johan, Ricci juga berbagi pengalamannya ketika menempuh pendidikan Creative and Media Enterprises di University of Warwick.
"Bagi saya, beberapa dari pelajaran membantu saya di pekerjaan sekarang. Berhubung saat ini saya juga bekerja di perusahaan startup, saya setuju dengan Johan. Saya pikir ketika kamu menempuh S2, kamu akan lebih banyak belajar tentang bagaimana melatih diri untuk berpikir kritis," jelas Ricci.
"Sebab kebanyakan kita akan melakukan diskusi di kelas, contohnya membuat essay. Essay itu tempat dimana kamu harus mengekspresikan pemikiran kamu. Jika kamu tidak setuju dengan sesuatu, kamu bisa memberikan alasannya berdasarkan teori yang ada. Jadi, pada dasarnya semuanya tentang melatih diri untuk bisa berpikiran kritis dan bagaimana kamu mengemukakan argumen yang valid," sambungnya.
Sementara itu, Tiffany mengatakan kalau hal yang harus dimiliki oleh mereka yang ingin bekerja di big tech company adalah memiliki skill dan hard skill atau kemampuan tambahan yang dapat menjadi nilai tambah sebagai pelamar kerja.
"Dalam hal ini, biasanya untuk skill saya akan melihatnya lebih dari sekedar kualifikasi. Kualifikasi memang penting, tapi kita juga akan melihat bagaimana cara mereka berpikir sampai bagaimana cara logika mereka bekerja. Biasanya saya suka kasih studi kasus atau terkadang saya suka kasih pop kuis secara asal ketika melakukan interview. Keahlian tambahan ini memang bukan hal yang wajib, tapi sangat penting. Karena akan ada banyak kejadian dimana mereka diharuskan untuk mempunyai kemampuan tambahan," papar Tiffany.