DPU kebut pembangunan kolam retensi di Sirnaraga
Bandung.merdeka.com - Pembangunan kolam retensi menjadi salah satu upaya Pemkot Bandung untuk mengantisipasi banjir. BMKG memprediksi musim hujan akan dimulai pada akhir Oktober ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Arief Prasetya memastikan pembangunan kolam retensi Sirnaraga selesai akhir tahun ini. Kolam tersebut akan menjadi penahan debit air yang mengalir dari Sungai Citepus.
Arief menuturkan, saat ini pembangunan kolam retensi seluas 6.491 m2 telah mencapai 60 persen. Ia berharap, pembangunan kolam retensi dengan anggaran Rp 5,45 miliar itu dapat efektif menahan genangan di Jalan Pagarsih.
"Mudah-mudahan dengan kolam retensi ini kita bisa menahan debit air yang ke Pagarsih. Debit air bisa kita kurangi karena kita tahan di Sirnaraga," ujar Arief kepada wartawan, Selasa, (16/10).
Kolam retensi di Sirnaraga itu dapat menampung air sekitar 19.473 m3. Kolam itu berfungsi untuk menahan aliran air sehingga jika terjadi hujan besar tidak melimpah menggenangi jalan lingkungan rumah warga.
Selain kolam retensi Sirnaraga, lanjut Arief, pihaknya juga sedang mempersiapkan kolam retensi baru di Gedebage. Proyek tersebut akan dimulai tahun 2019.
"Sekarang DED (Detil Engineering Design) sedang dibuat," kata dia.
Di Gedebage, kolam retensi akan dibangun untuk mengatasi limpahan aliran air yang diperkirakan tidak dapat teratasi oleh kolam retensi besar yang tengah digarap Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kenapa di Gedebage? Karena meskipun sudah ada kolam retensi besar tapi ada beberapa spot yang tidak ter-âcoverâ. Jadi kita membuat kolam retensi untuk menangani banjir yang dekat pasar Gedebage," katanya.