37.186 siswa SMP di Bandung ikuti Ujian Nasional

Oleh Endang Saputra pada 23 April 2018, 12:08 WIB

Bandung.merdeka.com - Sebanyak 37.186 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Bandung mengikuti Ujian Nasional (UN) yang mulai digelar hari Senin (23/4) ini. Pelaksanan UN akan digelar selama empat hari dari tanggal 23 April hingga 26 April 2018.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, pelaksaan ujian nasional di Kota Bandung 100 persen telah berbasis komputer (UNBK). Sebanyak 37.186 siswa yang mengikui UNBK tersebar di 245 sekolah negeri dan swasta.

"Alhamdulillah tahun ini kita 100 persen UNBK ya berbasis komputer dengan jumlah peserta 37.186 orang," ujar Elih kepada wartawan saat melakukan peninjauan di SMPN 2 Bandung, Jalan Sumatera, Senin (23/4).

Dari jumlah itu kata Elih, Sebanyak 159 sekolah melaksanakan UNBK secara mandiri di sekolah masing-masing dengan jumlah siswa 22.515 orang. Sementara sisanya sebanyak 86 sekolah masih bergabung dengan sekolah lain dengan jumlah siswa 14.671 orang.

"Sebagian besar sekitar 22 ribuan (siswa) itu mandiri di sekolah masing-masing dan sisanya sebagian kecil masih bergabung termasuk ada juga yang memanfaatkan fasilitas SMA dan SMK," kata dia.

Elih menyebut, pelaksaan hari pertama sejauh ini berjalan lancar. Tidak ada hambatan berarti, termasuk bagi para peserta karena telah terbiasa mengerjakan soal menggunakam komputer.

"Alhamdulillah tadi saya tanya teman-teman teknisi lancar dan anak-anak lebih siap karena sudah lebih familiar anak -anak dengan teknologi dan pengawasan juga lebih terkait dengan kenyamanan suasana kalau kalau ada yang sakit atau trouble saja," ucapnya.

Elih mengungkapkan bahwa soal yang diujikan dalam pelaksanaan UN tahun ini dibuat oleh Puspendik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Komposisi soal terbagi dengan berbagai tingkat kesulitan.

"Soal ini merentang dari yang mudah sampai yang sulit. Nah komposisinya ditentukan oleh Puspendik kementerian pendidikan dan kebudayaan tetapi biasanya itu proporsi sulit di sekitar 20-30 persen. Sebagian besar di tingkat sedang 50-60 persen dan 10 persen di tingkat yang mudah. Jadi kalau nanti dirasa ada yang sulit saya rasa pasti tidak semunya sulit," ungkapnya.

Dengan pelaksaan ujian nasional yang telah berbasis komputer ini, lanjut Elih diharapkan tidak ada lagi masalah termasuk kebocoran soal. Dengan UNBK, anak-anak akan fokus mengerjakan soal.

"Jadi anak-anak akan fokus mengerjakan soal dan tidak mungkin contek mencontek. Anak- anak juga tidak ada masalah," katanya.