Tenaga honorer beri dukung pada pasangan Yossi-Aries dan Hasanah

Oleh Mohammad Taufik pada 21 April 2018, 13:29 WIB

Bandung.merdeka.com - Ribuan tenaga honorer dari guru, tenaga kesehatan, tenaga administrasi atau Tata Usaha (TU) yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bandung nomor urut 2, Yossi Irianto-Aries Supriatna dan calon Gubernur Jabar Tb Hasanudin-Anton Charliyan (Hasanah).

Deklarasi dukungan dari tenaga honorer ini disampaikan pada acara Silaturahmi FHK21 Jawa Barat dengan Ineu Purwadewi Sundari yang merupakan istri Wakil Walikota Bandung Aries Supriatna serta Ika Hasanudin yang juga istri calon Gubernur Jawa Barat, Tb Hasanudin di kawasan Burangrang, Kota Bandung, Jumat (20/4).

Ketua FHK2I Jawa Barat Iman Supriatna mengatakan alasan mereka memberikan dukungan kepada pasangan Yossi-Aries dan Hasanah karena mereka dinilai memiliki komitmen keberpihakan kepada tenaga honorer. Apalagi Ineu yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Barat berkomitmen mendukung perjuangan para guru honorer di Jawa Barat maupun di Kota Bandung.

"Seluruh honorer Kategori 2 di Kota Bandung semua sepakat mendukung dan memenangkan pasangan Hebring di Pilwalkot Bandung dan Hasanah di Pilgub Jabar," kata Iman mewakili para tenaga honorer yang hadir.

Iman menyebut sedikitnya terdapat 36.900 tenaga honorer yang siap memenangkan pasangan Hebring dan Hasanah. Ia berharap dukungan mereka tersebut dibalas dengan komitmen Hebring dan Hasanah memperjuangkan nasib para tenaga honorer yang belum diangkat menjadi PNS.

"Padahal kami bersama PNS sama-sama mengabdi untuk pemerintah dan masyarakat tapi selama ini nasib honorer seperti tak ada yang memperhatikan. Ini yang membuat kami kecewa. Kami berharap Hebring dan Hasanah lebih tajam lagi memperhatikan tenaga honorer," katanya.

Sementara itu, Ineu Purwadewi Sundari mengaku akan berupaya memperjuangkan keinginan dan harapan para tenaga honorer tersebut. Ineu mengaku sangat mengapresiasi perjuangan para tenaga honorer yang berhasil mendorong revisi Undang-undang (UU) ASN.

Hal senada juga disampaikan Ika Hasanudin. Dia mengaku akan menyampaikan keluhan para tenaga honorer tersebut kepada suaminya yang juga calon Gubernur Jawa Barat, Tb Hasanudin. Bahkan, ia bertekad akan berdiri paling depan memperjuangkan kesejahteraan para tenaga honorer terutama para guru.

"Saya tidak enak dengan istilah guru honorer. Buat saya, guru adalah guru. Rasanya naif sekali bila negara tidak hadir dalam memberikan kesejahteraan bagi para guru. Saya akan jadi orang pertama yang membisiki suami saya (Hasanudin) untuk memperjuangkan para guru honorer," kata Ika.

Seorang guru honorer, Titin (50) bercerita, para tenaga honorer memiliki tugas dan kewajiban yang sama dengan para ASN atau PNS. Namun ketika berbicara penghasilan dan kesejahteraan, kata Titin, kesejahteraan tenaga honorer dan ASN ibarat bumi dan langit.

Ia mencontohkan, para PNS gajinya paling kecil sudah di atas Rp 2 juta. Belum lagi mereka memperoleh dana sertifikasi yang bisa sampai Rp 9 juta per orang.

"Tapi honorer yang sudah S2 saja, hanya dapat Rp 150 ribu saja. Semoga ini bisa jadi pertimbangan pemerintah ke depan. Kami doakan Hebring dan Hasanah menang. Insya Allah doa kami diijabah karena kami termasuk orang-orang terzolimi," ujar Titin yang sudah menjadi tenaga honorer selama 32 tahun.