Puluhan Kiai Pantura sambangi rumah Emil, desak Daniel dipilih sebagai cawagub

Oleh Muhammad Hasits pada 22 Desember 2017, 15:52 WIB

Bandung.merdeka.com - Sedikitnya 150 orang perwakilan kiai dari Pantura mendatangi rumah dinas Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (22/12). Para kiai ini menyampaikan aspirasi kepada Ridwan Kamil agar memilih Daniel Muttaqien menjadi pendampingnya di Pilgub Jabar 2018 mendatang.

Perwakilan Forum Kiai Pantura, Muhammad Ali mengatakan, tujuan kedatangan para kiai Pantura ke Pendopo Kota Bandung untuk bersilaturahmi dengan Ridwan Kamil dalam rangka memberikan pemahaman agar memilih Daniel Muttaqien sebagai pendampingnya.

"Kami silaturahmi dalam rangka memberikan pemahaman kepada Ridwan Kamil bahwa kami sudah ikut berpartisipasi juga dalam mendongkrak popularitas beliau. Kami sudah keliling silaturahim adakan tabligh akbar kemudian acara lain se-Jabar dengan komposisi pasanganya Daniel Muttaqien," ujar Pimpinan Ponpes Imam Al Gozali Indramayu ini kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung.

Menurut Ali, para kiai yang datang ke Pendopo merupakan perwakilan dari sejumlah daerah di Pantura yakni Indramayu, Majalengka, Cirebon, Kuningan, Karawang, Subang. Dukungan diberikan kepada Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien karena dinilai memiliki kebijakan yang berpihak kepada program keagamaan.

"Kami berharap kebijakan program keagamaan di Indramayu berpihak pada kami bisa sampaikan ke tingkat Jabar. Kami yakin Emil yang basic-nya di pesantren, dia tahu kebutuhan pesantren," katanya.

Disingung langkah Partai Golkar yang telah menarik dukungan, Ali menyebut jika para kiai masih berharap agar Daniel Muttaqien dapat dipertimbangkan kembali. Pihaknya juga akan menyampaikan aspirasi kepada DPP Golkar.

"Dinamika politik masih berjalan setiap saat. Sambil tunggu perkembangan dalam hari ini, kami akan support dengan doa. Kami akan sampaikan juga ke Golkar untuk komunikasi ke elite sana juga," katanya.

Di tempat yang sama, bakal Cagub Jabar Ridwan Kamil berharap meski Partai Golkar telah mencabut dukungan, nama Daniel Muttaqien masih bisa diperjuangkan. Menurutnya, sebelum hari pendaftaran, semua kemungkiann masih bisa terjadi

"Mudah mudahan dari Pantura ini nama Pak Daniel masih bisa diperjuangkan. Khususnya Golkar itu kan sudah mencabut dukungan walaupun  mungkin masih ada perubahan-perubahan karena sebelum tanggal 8 Januari kan artinya dinamika masih ada. Saya selalu mengingatkan media bahwa di Jakarta pun H-1 formasi-formasi itu masih bisa berubah," katanya.

Emil menyarankan kepada para kiai Pantura untuk menyampaikan aspirasinya kepada DPP Golkar. Sebab segala keputusan ada di tangan DPP.

"Supaya maksimal Saya sarankan aspirasi ini tidak hanya dari lingkungan politik, tapi dari dukungan masyarakat. Maka masyarakat khususnya dalam hal ini para kiai disarankan menyampaikan aspirasinya kepada pengambil keputusan. Pengambil keputusannya kan ada di partai. Jadi saya kira itu cara yang paling baik bersilaturahim menyampaikan pokok-pokok pikiran dan argumentasi mudah-mudahan menguatkan apa yang ditujunya," katanya.

Sementara terkait usulan  Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah I Partai Golkar, Nusron Wahid, Emil mengaku belum bisa berkomentar banyak. Sebab, dirinya belum kembali berkomunikasi dengan Partai Golkar usai keluarnya SK pencabutan dukungan terhadap dirinya.

"Ya Saya itu belum mendapat komunikasi, jadi belum bisa berkomentar. Kan sejak dicabut dukungan, Saya sudah menerima apapun keputusannya. Kalaupun ada berita terbaru saya akan komunikasi dulu," ujar Emil.

Disinggung peluang kemungkinan dirinya untuk bersanding dengan Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar, Emil menyebut peluang tersebut sangat kecil. Sebab saat ini proses pemilihan wakil sudah masuk dalam tahap finalisasi bersama partai koalisi.

"Kan engga sesederhana itu. Saya sudah punya koalisi yang kemarin waktu Golkar meninggalkan. Koalisi ini kan sudah finalisasi terkait koalisinya. Jadi bukan siap tidak siap kan. Setiap ada info baru, komunikasikan dulu baru bisa saya jawab," katanya.

Emil sendiri  mengaku sempat bertemu dengan Dedi Mulyadi dalam acara dialog terbuka bertajuk 'Mencari Solusi Untuk Tantangan Jawa Barat 2018-2023', di Gedung Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (21/12) kemarin. Keduanya duduk berdampingan.

"Iya, kemarin ketemu Demul juga saya d UI," katanya.

Tag Terkait