Romahurmuzy bertemu Ridwan Kamil, apakah PPP dapat jatah wakil?

Oleh Mohammad Taufik pada 23 Oktober 2017, 16:53 WIB

Bandung.merdeka.com - Langkah Ridwan Kamil untuk maju sebagai Bakal Calon Gubernur Jabar tinggal selangkah lagi. Dari hasil pertemuan Ridwan Kamil dengan Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy pada Minggu (22/10) malam, kemungkinan besar partai berlambang kabah tersebut akan memberikan dukungan untuk Ridwan Kamil.

Jika PPP resmi memberikan dukungan, maka total dukungan kursi mencapai 21. Seperti diketahui, Ridwan Kamil saat ini baru mendapat dukungan dari Nasdem (5 kursi) dan PKB (7 kursi). Emil masih butuh delapan kursi lagi untuk mengantongi tiket maju di Pilgub Jabar.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, selain membahas tentang dukungan, dalam pertemuan bersama Ketum DPP PPP juga membahas tentang posisi wakil yang akan mendampinginya di Pilgub Jabar

"Itu akan dibahas dulu, tapi tidak akan diumumkan besok. Berarti ada dua pengumuman kan, pertama kalau jadi sesuai diharapkan besok tentang penetapan dukungan ke Saya (dari PPP). Nanti dalam hitungan hari itu penetapan wakilnya. Jadi kursinya genap dulu. Setelah kursinya genap baru memilih wakil di tataran berikutnya," ujar Emil kepasa wartawan di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senib (23/10).

Adapun untuk nama wakil saat ini masih harus dibahas. Sebab harus disepakati oleh partai koalisi yakni PKB dan Nasdem.

"Karena koalisi kan harus ngobrol. Apa PPP mengajukan kadernya, apa diokei dari PKB atau direstui juga oleh Nasdem," kata Emil.

Disinggung terkait nama Uu Ruzhanul Ulum yang digadang-gadang bakal diusung oleh PPP, Emil pun tak menampik hal tersebut. Dia mempersilahkan siapapun menjadi wakilnya asalkan mendapat restu dari partai koalisi

"Saya mempersilakan. Jadi kalau mau Pak Uu ga ada masalah, mau nama lain juga ga ada masalah. Poin saya kan tadi satu, silahkan kerucutkan nama tapi tolong disetujui oleh koalisi," ujarnya.

Janjikan kesejahteraan Pesantren

Dalam kesempatan sama, Ridwan Kamil juga menyampaikan visi memajukan pesantren di Jawa Barat jika terpilih menjadi Gubernur Jabar. Dia mengaku jika terpilih menjadi gubernur, program kesejahteraan pesantren akan menjadi salah satu prioritasnya.

Emil menuturkan untuk memajukan pesantren, salah satu langkahnya saat menjabat gubernur adalah membuat peraturan daerah (perda) yang mendukung kemajuan pesantren. Menurutnya jumlah pondok pesantren di Jawa Barat terbilang cukup banyak dan butuh perhatian dari pemerintah. "Maka visi saya yang pertama untuk pesantren adalah membuat perda pesantren," kata Emil.

Menurut Emil, pesantren selama ini hanya mengandalkam sumbangan sukarela dalam pengembangannya. Sehingga diharapkan jika ada dasar hukum tetap, bantuan pemerintah bisa berperan memajukan pondok pesantren.

"Sehingga kiai-kiai tidak perlu minta proposal lagi. Santri-santri jangan terlantar lagi, karena selama ini mereka mendapatkan eksistensinya dari sumbangan-sumbangan," katanya.

Emil menyebutkan pondok pesantren sama halnya dengan lembaga pendidikan lainnya yang harus diurus negara. Seperti Kemendikbud yang bertanggung jawab atas sekolah negeri dan swasta serta Kemenag atas madrasah.

Emil mengatakan melalui perda, bantuan keuangan dan infrastruktur untuk pesantren dapat difokuskan. Sama halnya dengan program untuk lembaga pendidikan lainnya.

"Santri salafi juga harus diurus oleh negara. Gimana caranya? Harus ada bantuan keuangan yang memadai, infrastruktur yang memadai tapi dengan dasar hukum. Dasar hukum itu tidak ada," ucapnya.

Program memajukan Islam dikatakannya juga menjadi bagian komitmennya didukung partai bernafaskam Islam untuk maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang. Dukungan tersebut datang dari PKB dan kemungkinan besar PPP.

Ia mengatakan PPP memang mensyaratkan dirinya mengembangkan Islam jika ingin diusung dalam Pilgub Jabar. Ia pun berharap visinya ini bisa terwujud dengan langkahnya mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di Jawa Barat nantinya.

"PPP mah menitipkan pembelaan terhadap Islam terhadap masyarakat berkeadilan," katanya.

Tag Terkait