Ini kata Gubernur Aher soal istrinya masuk radar PDIP

Oleh Farah Fuadona pada 17 Oktober 2017, 14:12 WIB

Bandung.merdeka.com - Netty Prasetyani Heryawan menjadi satu nama bakal calon Gubernur Jabar 2018 potensial dari PDIP Jabar. Ini bisa dilihat ketika PDIP mengundang Netty untuk ikut uji publik pada Sabtu 21 Oktober nanti. Apa kata sang suami Ahmad Heryawan, yang merupakan Gubernur Jabar saat ini?

"Kita memandang undangan ini sebagai sebuah apresiasi dan penghargaan untuk berdiskusi memikirkan Jawa Barat ke depan. Untuk Jawa Barat yang ramah ke depan, Jawa Barat yang toleran dan berusaha menghadirkan kesejahteraan yang selalu menjaga rasa aman perlindungan masyarakat termasuk anak-anak dan perempuan," kata pria yang akrab disapa Aher itu, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (17/10).

Netty yang merupakan Ketua Tim Penggerak PKK Jabar masuk dalam sembilan nama undangan PDIP untuk menghadiri pemaparan tentang Jabar pada Sabtu 21 Oktober mendatang. Partai merah tersebut juga mengundang delapan nama lainnya diantaranya Susi Pudjiastuti, Deddy Miwar, Iwa Karniwa, ‎dan Anton Charliyan.

Aher menilai undangan diskusi yang akan mempertemukan kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Jabar 2018 pada 21 Oktober mendatang itu sebagai apresiasi terhadap istrinya. Sehingga dia berharap diskusi-diskusi yang digelar membahas soal pembangunan dan solusi permasalahan di Jabar.

"Adapun nuansa-nuansa politisnya saya kira wajar dan hal-hal yang terkait dengan urusan politik masih sangat panjang yang jelas acaranya silaturahmi saja," imbuhnya.

Aher pada prinsipnya mendukung saja dengan apa yang diinginkan istri. "Kalau waktunya ada saya ngasih support dan memungkinkan tidak ada bentrok kegiatan saya kira tidak ada masalah namanya juga diskusi kan tidak ada komitmen apa-apa," jelasnya.

"Nanti PKS undang yang lain juga bisa. Saya kira bagus-bagus saja. Kemarin Pak Dedi Mizwar menggunjungi PDIP besok siapa lagi saya kira biasa saja dan yang dibicarakan dia yang dibicarakan biasa-biasa saja dan disaat ini di masa politis ini orang boleh berpersepsi tertentu," lanjut Aher yang juga merupakan politisi PKS.

Tag Terkait