Tren angka partisipasi warga Jabar di Pilkada cenderung menurun
Bandung.merdeka.com - Komisi Pemilihan Umu (KPU) Jawa Barat melihat ada kecenderungan penurunan angka partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi. Berkaca dari Pilgub Jabar tiga kali dilakukan yakni 2004, 2009 dan 2013, masyarakat yang menggunakan hak pilih justru tidak menunjukan grafik positif
âMenurut Komisioner KPU Nina Yuningsih, pada penyelenggaraan Pilgub Jabar 2004 tingkat partisipasi masyarakat cukup besar yakni mencapai 86,19 persen. Adapun jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 26.180.058.
Keâmudian di Pilgub Jabar 2009 angka partisipasi masyarakat turun menjadi 67,31 persen dengan DPT sebanyak 27.933.259. Dan Pilgub Jabar 2013 yang lalu dimana DPT-nya mencapai 32.440.236, masyarakat yang menggunakan hak suaranya hanya 63,85 persen.
"Partisipasi masyarakat dalam pemilihan di wilayah Jawa barat, khususnya Pilkada terjadi degradasi atau ada penurunan," katanya saat ditemui di Kantor KPU Jabar, Selasa (19/9).
Dia menyampaikan, beberapa alasan mengapa partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak politiknya mengalami degradasi. Salah satunya disebabkan kekecewaan pemilih terhadap kinerja pemerintah, minimnya kesadaran pemilih itu sendiri dan faktor lainnya.
"Ini memang salah satu faktornya yang cukup kompleks," ungkapnya.
Tak ingin Pilgub Jabar keikutsertaan masyarakat kembali menurun pihaknya terus menggenjot sosialisasi. Soalnya, KPU nasional menargetkan partisipasi nasional mencapai 77,5 persen. Dia berharap masyarakat bisa melek terhadap situasi politik saat ini. "Kita harapkan partisipasinya. Karena kita harapkan 70 persen di Jabar saja sudah bagus," tandasnya.