Kerugian sementara korban First Travel di Bandung capai Rp 1,2 miliar
Bandung.merdeka.com - Total korban agen biro perjalanan haji dan umroh First Travel asal Bandung terhimpun mencapai 132 orang. Jika rata-rata setiap orang menyerahkan Rp 14 sampai Rp 16 juta, total kerugian sementara calon jamaah mencapai Rp 1,2 miliar.
"Rekapan saya saat ini mencapai Rp 1,2 miliar untuk kerugian para korban ini. Ini tercatat dari 132 orang dari 632 orang versi First Travel yang belum diberangkatkan," kata perwakilan korban asal Bandung, Andrian Darmaji usai mendatangi Mapolrestabes Bandung, Senin (28/8).
Para korban ini sudah menyerahkan uang cash lewat biro perjalanan First Travel Bandung. Uang diberikan rata-rata pada akhir tahun lalu untuk keberangkatan umroh pada Oktober sampai Desember 2017 ini.
Menurutnya, para korban tergiur iming-iming perjalanan murah untuk memikat para calon jamaah umroh. Ini terlihat dari tagline First Travel yakni 'Harga kaki lima, fasilitas bintang lima'. "Itu memang tagline itu. Karena yang bayar Rp 14 juta saja, kalau dihitung-hitung sama dengan fasilitas Rp 25 juta. Itu berdasarkan testimoni orang-orang yang sudah berangkat sebelumnya," imbuhnya.
Dia mengaku, jumlah korban dan kerugian sangat mungkin bertambah. Karena data yang diberikan First Travel Bandung memang mencapai 632 orang yang belum berangkat. Dengan begitu pihaknya meminta kepolisian untuk membuka layanan posko crisis center atau pusat informasi bagi korban yang belum terakomodir. Layanan ini nantinya bisa ditindaklanjuti langkah hukum yang diambil.
Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana mengaku, pihaknya sudah menerima satu laporan atas nama Andrian Darmaji. Laporan ini juga mewakili seluruh korban First Travel Bandung yang gagal berangkat gara-gara tersandung kasus hukum.
"Untuk resmi ini satu. Tapi laporan ini mewakili seluruh korban yang diduga dilakukan First Travel," jelasnya.