Soal poros PDIP-Golkar, Ridwan Kamil: tidak masalah

Oleh Farah Fuadona pada 14 Agustus 2017, 14:55 WIB

Bandung.merdeka.com - Bakal calon Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan, jika dirinya tidak mempermasalahkan terkait rencana koalisi yang akan dibangun oleh Partai Golkar dan PDI Perjuangan dalam menghadapi Pilgub Jabar 2018 mendatang. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, persoalan didukung, tidak didukung oleh partai merupakan hal yang biasa dalam politik.

"Setiap partai punya kalkulasi. Pertama, apakah bisa berkoalisi sendiri. Kedua, kalau berkoalisi, berkoalisi dengan siapa. Ketiga, bisakah mendahulukan kadernya. Kalau tidak bisa apa dealnya dan sebagainya. Nah hari ini itu masih berkutat masalah masalah itu. Jadi kalaupun PDI dan Golkar ternyata seperti yang dipersepsikan, ya tidak ada masalah," ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Senin (14/8).

Emil mengungkapkan bahwa kondisi serupa pernah dialaminya saat Pilwalkot Bandung 2013 lalu. Di mana hampir sebagian besar partai menolaknya saat mengajukan diri sebagai wali kota.

Untuk itu, terkait rencana koalisi Golkar - PDIP, dirinya akan mencari partai lain yang ingin mengusungnya di Pilgub Jabar

"Ya dicari aja partai lain yang mungkin bisa sepaham, komunikasinya baik, visinya sama. Saya begini itu pernah terjadi di 2013, sama. Ditolak partai A, B, C, D, E termasuk Gerindra PKS dulu punya calon sendiri. Tapi karena sebuah takdir dan sebuah proses tiba tiba kan gitu ya (diusung Partai). Nah ini juga sama, Saya sudah berpengalaman ikut pilkada," katanya.

Emil pun mengaku tidak ingin ambil pusing terkait hal tersebut. Berkaca dari pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta, dimana segala kemungkinan masih bisa terjadi.

"Jadi hal begini itu bukan hal yang dramatis gitu. Selama janur kuning belum melengkung, semua masih mungkin, sebelum di hari pendaftaran. Kalau kita berkaca pada DKI Jakarta, keputusan siapa yang ikut pilkada kan di hari terakhir. Tiba tiba Pak Anies yang tidak diduga masuk, tiba tiba AHY bikin breaking news mundur dari militer untuk itu. Nah itulah politik. Sebelum hari pendaftaran, semua kalkulasi itu tidak ada yang final," pungkasnya.

Tag Terkait