Jelang Pilgub Jabar, Nasdem : Koalisi besar bukan jaminan menang

Oleh Farah Fuadona pada 12 Agustus 2017, 08:08 WIB

Bandung.merdeka.com - Nasdem sebagai partai pengusung bakal calon gubenur Jabar Ridwan Kamil tidak gentar dengan wacana terbentuknya koalisi Golkar dan PDIP di Pilgub Jabar 2018. Meski secara jumlah kursi partai merah dan kuning itu gemuk (37 kursi), tapi itu bukan jaminan.

Ketua DPW Partai Nasdem Jabar Saan Mustopa mengatakan, jika Nasdem bersatu dengan PKB, PPP, Hanura sudah cukup untuk membangun kekuatan menghadapi Pilgub Jabar. Dari 20 kursi yang menjadi syarat, empat partai ini memiliki 24 kursi. ‎

"Kita sangat optimis, kita punya calon yang secara peforma secara imej respon elektabilitasnya sangat memadai bahkan melampaui di antara calon-calon yg ada. Lalu kedua, bukan berarti ketika koalisi besar itu otomatis jaminan. Bisa saja koalisi besar itu menjadi tidak efektif tidak efisien bahkan bisa jadi beban tersendiri. Justru dengan kita yang ramping inilah," kata Saan usai melakukan pertemuan dengan Ketua DPD Hanura Jabar Aceng Fikri, ‎Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh Yasin, dan Sekretaris DPW PKB Jabar Maulana Yusuf, di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Jumat (11/8).

Menurut dia, empat partai yang akan membentuk kekuatan baru saat ini tengah mencari figur pendamping Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. Beberapa nama memang sempat digulirkan salah satunya Aceng Fikri. Tapi lanjut dia, pembicaraan soal wakil masih cukup jauh mengingat empat partai ini tengah dalam penyamaan visi.

"Sekarang kita mau cocokkan dulu lah. Tapi Insya Alllah kalau kita niatnya sama-sama ingin membuat Jabar lebih baik niatnya baik kita ingin memberikan kemaslahatan beri kebaikan buat Jabar," terangnya. ‎

Kapan koalisi ini diresmikan? Saan menjawab itu tergantung dapur partai masing-masing. "Nanti masing-masing partai kan punya mekanisme internal, punya problem, punya timing masing-masing. Kita semua tetap berpijak pada DPP. Tp saya yakin sblm akhir tahun ini kita sudah punya jawaban," imbuhnya. ‎

Tag Terkait