Mesin parkir di Bandung dibakar dan dirusak

Oleh Muhammad Hasits pada 20 Juli 2017, 16:29 WIB

Bandung.merdeka.com - Kurang dari sepekan sejak dioperasikan pada Jumat (14/7) lalu, keberadaan mesin parkir di Bandung sudah terkena aksi vandalisme dari tangan-tangan jahil. Sebanyak dua unit mesin parkir dirusak oleh orang-orang tak tanggung berjawab.

Satu unit mesin parkir di Jalan Suryakencana dirusak dengan cara dibakar. Dari foto yang beredar sebelumnya, tampak sejumlah komponen seperti layar, keyboard, card reader, dan tombol-tombol hangus. Bekas api pun terlihat di bagian dalam yang dipenuhi kabel-kabel.

Perusakan mesin parkir terjadi di Jalan di Jalan Otto Iskandardinata. Satu unit mesin parkir dihantam benda keras di bagian layar hingga retak. Akibatnya mesin parkir tidak dapat dioperasikan.

Saat dikonfirmasi, Kepala UPT Parkir Dinas Perhubungan Kota Bandung Nasrul Hasani membenarkan adanya perusakan mesin parkir yang dipasang. Dia menyebut untuk perusakan mesin parkir yang berada di Jalan Suryakencana terjadi cukup lama sekitar Juni lalu. Namun untuk perusakan mesin parkir di Otista memang kejadian baru.

"Kalau yang di Suryakencana kejadiannya dulu sebelum saya di sini, jadi untuk persisnya Saya enggak tahu, kejadiannya sekitar Juni. Kalau yang di Otista itu memang kejadian baru," ujar Nasrul saat dihubungi lewat ponselnya, Kamis (20/7).

Nasrul menyebut, kerusakan mesin parkir tersebut diketahui dari pusat data UPT Parkir. Dalam pusat data menampilkan sinyal putih yang berada di layar. Hal ini menandakan mesin parkir dalam keadaan mati.

"Kalau ada yang membuka atau merusak akan terpantau di pusat data. Saya menduga aksi perusakan ini dilakukan pada malam hari, karena jukirnya tidak tahu yang melakukan perusakan," ucapnya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa kembali terulang, pihaknya akan meningkatkan pengawasan. Pihaknya akan meminta para jukir untuk mengedukasi masyarakat agar menjaga fasilitas mesin parkir.

"Ya tentunya kita meningkatkan pengawasan di lapangan. Kita edukasi masyarakat juga supaya sama-sama menjaga. Ini punya masyarakat buka punya kita, jadi harus sama-sama menjaga," ujarnya.

Tag Terkait