Tukang parkir nakal di Bandung, tarif Rp 2.000 diubah Rp 5.000
Bandung.merdeka.com - Banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution tentu saja secara otomatis membuat kendaraan bermotor juga semakin banyak. Namun amat disayangkan karena pihak taman lalu lintas tak memiliki tempat parkir memadai sehingga membuat kondisi lalu lintas di sekitarnya cukup semrawut.
Tidak adanya lahan parkir yang memadai malah dimanfaatkan tukang parkir nakal. Tarif yang semula Rp 2.000 malah diubah menjadi Rp 5.000.
Wakil Pengawas Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution, Hadi Purwanto mengatakan, lahan parkir minim berupa cekungan pada sisi kiri dan kanan pintu masuk hanya cukup untuk kendaraan roda dua saja. Bahkan pada momen libur lebaran seperti ini jumlah kendaraan yang parkir tak bisa tertampung lagi.
"Tempat parkir resmi ya di depan itu samping kiri dan kanan pintu masuk tapi memang tidak memadai. Apalagi nanti rencananya tempat parkir ini mau dijadikan teras jadi enggak ada tempat parkir," ujar Hadi kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution, Kamis (29/6).
Tercetusnya ide menjadikan lahan parkir sebagai sebuah teras merupakan hasil obrolan bersama Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Selama ini, pihak taman lalu lintas memanfaatkan beberapa tempat di sekitar sebagai lahan parkir baik untuk motor ataupun mobil.
"Kalau hari libur gini gedung Disjarahad yang di depan itu dibuka buat tempat parkir pengunjung taman lalu lintas. Jadi selama ini memang masih tertampung kendaraannya hanya saja tidak di sini tapi diwilayah sekitar," jelasnya.
Saat libur lebaran seperti ini, lokasi parkir yang ada di samping pintu masuk taman lalu lintas dibanderol seharga Rp 5.000 untuk kendaraan roda dua. Harga tersebut diubah oleh petugas parkir tanpa seragam menggunakan spidol dari karcis parkir yang diberikan senilai Rp 2.000.