Emil hanya ingin jadi wali kota Bandung satu periode

Oleh Muhammad Hasits pada 17 Maret 2017, 17:01 WIB

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan dirinya tidak akan melanjutkan kepemimpinan sebagai wali kota untuk periode selanjutnya 2018 - 2023. Namun, pria yang akrab disapa Emil ini mengaku akan berkomitmen untuk menyelesaikan masa tugasnya di sisa periode kepemimpinannya.

"Jadi saya tetap komit menyelesaikan lima tahun di Bandung. Setelah itu tinggal dua pilihan, ya kemungkinan saya engga akan terus ya (jadi wali kota), fokus jadi arsitek lagi  atau naik gubernur jika dukungannya riil ya," ujar Emil kepada wartawan di kantor PDAM Tirtawening Kota Bandung, Jalan Badak Singa, Jumat (17/3).

Seperti diketahui, nama Ridwan Kamil semakin santer dikabarkan akan maju dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang.
Hal ini terbukti dari gelombang dukungan di sejumlah daerah di Jabar salah satunya Sukabumi.

Emil meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir, sebab masih ada sekitar 1,5 tahun bagi dirinya untuk menuntaskan program yang belum terealisasi. Dia berjanji di sisa masa kepemimpinannya dia akan segera mewujudkan program-program yang belum terwujud seperti LRT, Cable Car.

"Kepada mereka yang khawatir Bandung gimana-gimana, saya sampaikan masih ada dua tahun anggaran masih belum saya belanjakan,  'tong hariwang' (jangan khawatir). 2017 belum dibelanjakan baru dimulai, 2018 belum kan. Jadi masih ada 2 tahun mimpi-mimpi Bandung sedang dikejar seperti LRT Saya bilang minggu depan prototypenya akan dipasang di Alun alun karena sudah  mendekati final. Nah itu mimpi-mimpi hadir," katanya.

Saat disinggung terkait adanya aspirasi warga Bandung yang meminta dirinya tetap memimpin Kota Bandung, Emil menilai itu sebagai bentuk posesif dari warga Bandung. Dia menegaskan bahwa dia tidak pernah berjanji untuk memimpin Kota Bandung selama dua periode.

"Saya enggak pernah janji dua periode. Janji saya setia di Bandung, menyelesaikan apa yang saya sumpahkan. Saya selesaikan di akhir 2018 itu kan selesai.  Kamu punya pacar, pacar kamu mau dibagi-bagi, kan posesif kan ga mau. Nah itu yang terjadi
dengan warga Bandung. Ada harapan dari warga non Bandung ingin mengharapkan kepemimpinan Saya juga dan itu harus diperhatikan juga. Karena irisan kita adalah warga Bandung, warga Jabar, warga Indonesia kan. Jadi tiga irisan itu punya hak terhadap kita juga," ujarnya.

Tag Terkait